PT Bukit Labu Mining memproduksi batuan andesit dengan tiga alat yaitu jaw crusher 1, jaw crusher 2 dan cone crusher yang menjadi sumber kebisingan. Intensitas kebisingan melebihi nilai ambang batas mendrong terjadinya gangguan pendengaran, efek kebisingan berupa gangguan fisik dan psikis dan menimbulkan efek yang bersifat sementara hingga permanen. Tujuan penelitian adalah mengkaji dampak kebisingan dan mengkaji upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi dampak kebisingan terhadap pekerja dengan melihat hubungan gangguan pendengaran terhadap umur dan masa kerja responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan analisis kuantitatif korelasi Rank Spearman. Data kebisingan diolah menggunakan aplikasi SPSS dengan perhitungan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kebisingan terhadap pekerja adalah gangguan pendengaran (57%), gangguan psikologis (50%) dan gangguan komunikasi sebesar (53%). Hasil analisis statistik terhadap uji korelasi antara masa kerja dengan gangguan pendengaran didapatkan nilai coefficient correlation 0.561 dengan nilai signifikansi (α) sebesar 0.037, dimana nilai α < 5% artinya terdapat hubungan antara masa kerja terhadap gangguan pendengan. Sedangkan untuk hasil perhitungan manual Rank Spearman didapat nilai sebesar 0.581. Rekomendasi upaya pengendalian yang dapat dilakukan adalah berdasarkan administrasi (melakukan maintenance mesin, pelatihan K3, safety talk, penambahan safety sign, dan alat pelindung telinga (APT)