2012
DOI: 10.20884/1.jm.2012.7.2.118
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KADAR GLUKOSA DARI HIDROLISIS SELULOSA PADA ECENG GONDOK MENGGUNAKAN Trichoderma viride DENGAN VARIASI TEMPERATUR DAN WAKTU FERMENTASI

Abstract: ABSTRAKTelah kita ketahui bahwa eceng gondok merupakan salah satu sumber selulosa yang melimpah di alam dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon bagi jamur Trichoderma viride. Eceng gondok memiliki bobot kering selulosa 21,5%, hemiselulosa 33,9% dan lignin 7,01%. Trichoderma viride adalah jamur saprofit yang berpotensi memproduksi selulase yang mampu mendegradasi ikatan β-1,4-glikosida pada rantai selulosa untuk menghasilkan glukosa. Glukosa dapat dimanfaatkan dalam produksi sirup gula, asam organik dan bi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2017
2017
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Hidrolisis eceng gondok dengan cara fermentasi menggunakan Trichoderma viride menghasilkan glukosa optimum sebesar 1,3864 mg/L pada suhu 35 o C dan waktu fermentasi 96 jam [18]. Xia, dkk (2013) melakukan hidrolisis enzimatik eceng gondok dengan perlakuan awal asam encer menggunakan microwave, ketika 20 g/L eceng gondok diberi perlakuan awal microwave dengan 1% H2SO4 pada 140 °C selama 15 menit dan kemudian dihidrolisis secara enzimatis menggunakan selulosa, diperoleh hasil gula reduksi maksimum sebesar 48,3 g/100 g eceng gondok [19].…”
Section: Perbandingan Hasil Hidrolisis Eceng Gondokunclassified
“…Hidrolisis eceng gondok dengan cara fermentasi menggunakan Trichoderma viride menghasilkan glukosa optimum sebesar 1,3864 mg/L pada suhu 35 o C dan waktu fermentasi 96 jam [18]. Xia, dkk (2013) melakukan hidrolisis enzimatik eceng gondok dengan perlakuan awal asam encer menggunakan microwave, ketika 20 g/L eceng gondok diberi perlakuan awal microwave dengan 1% H2SO4 pada 140 °C selama 15 menit dan kemudian dihidrolisis secara enzimatis menggunakan selulosa, diperoleh hasil gula reduksi maksimum sebesar 48,3 g/100 g eceng gondok [19].…”
Section: Perbandingan Hasil Hidrolisis Eceng Gondokunclassified
“…Manusia merupakan makhluk yang mempunyai naluri untuk hidup bersama, sehingga disebut social animal atau hewan yang memiliki naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sebagai social animal manusia mempunyai naluri yang disebut "gregariousness" yaitu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain (Sarjono, 2004). Melalui proses hidup bersama (social) atau berkelompok, manusia belajar dari lingkungannya, sehingga mampu mengkonsepsikan dirinya serta peristiwa yang mungkin terjadi pada diri dan masyarakatnya (Koentjaraningrat, 2004).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penambahan spora T. harzianum dan alginat yang diradiasi yang disimpan pada bahan pembawa tepung beras dan tapioka tidak berpengaruh terhadap kadar N dan P (Tabel 1 dan 2). Hal ini kemungkinan karena T. harzianum diketahui merupakan fungi selulolitik perombak selulosa (Worthington 1988, Aslam et al 2010, Sarjono et al 2012 sehingga kadar N dan P pada tepung beras dan tapioka yang mengandung alginat tidak berubah secara signifikan. T. harzianum yang ditumbuhkan pada tepung beras atau tapioka tidak akan memfermentasi kedua tepung tersebut (kedua tepung tersebut tidak mengandung selulosa).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Ph Dan Viskositas Alginatunclassified