Jaringan Komunikasi Dalam Partisipasi Gerakan Sosial Lingkungan: Studi Pengaruh Sentralitas Jaringan terhadap Partisipasi Gerakan Sosial Tolak Pabrik Semen Pada Komunitas Adat Samin di Pati Jawa Tengah
“…Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi (Surahmat et al 2021). Komunikasi menggambarkan relasi aktor tertentu dengan aktor lainnya dalam struktur sosial tertentu (Hapsari et al, 2018) Setiap individu, lembaga, perusahaan, negara, dan sebagainya menjalin komunikasi melalui proses interaksi sehingga membentuk jaringan komunikasi. Karena itu dalam pertukaran verbal, pikiran atau gagasan dipertukarkan dari pemberi pikiran atau gagasan kepada penerimanya (Mulyana, 2020).…”
Indonesia has laws and regulations that regulate people's behavior. Therefore, the government must communicate effectively with the community, so that they can obey it. In order for the implementation of legislation to be more effective, the government issues circulars addressed to the public. This circular contains technical information or messages that need to be carried out by the public. This article discusses the effectiveness of government legal communication to the public through circulars. This research approach is quantitative by conducting surveys and normative observations of secondary data in the form of circulars, expert views from various references, and regulations related to circulars. The results showed that the government's legal communication to the public through circulars was mostly effective. This is because circulars made by government officials are more of a regulatory nature (as a regulation), and a small part are stipulating (as a stipulation). This circular is a one-sided message from government officials to other officials or the general public as communicants. The nature of regulating circular letters can be in the form of orders or recommendations that are mandatory or which can be carried out by the communicant. However, the public has the right not to implement the government's message if the contents of the circular contradict the applicable regulations. This is done through a judicial review process. However, in general, government circulars are understood, accepted and implemented by the public
“…Komunikasi adalah salah satu bentuk interaksi (Surahmat et al 2021). Komunikasi menggambarkan relasi aktor tertentu dengan aktor lainnya dalam struktur sosial tertentu (Hapsari et al, 2018) Setiap individu, lembaga, perusahaan, negara, dan sebagainya menjalin komunikasi melalui proses interaksi sehingga membentuk jaringan komunikasi. Karena itu dalam pertukaran verbal, pikiran atau gagasan dipertukarkan dari pemberi pikiran atau gagasan kepada penerimanya (Mulyana, 2020).…”
Indonesia has laws and regulations that regulate people's behavior. Therefore, the government must communicate effectively with the community, so that they can obey it. In order for the implementation of legislation to be more effective, the government issues circulars addressed to the public. This circular contains technical information or messages that need to be carried out by the public. This article discusses the effectiveness of government legal communication to the public through circulars. This research approach is quantitative by conducting surveys and normative observations of secondary data in the form of circulars, expert views from various references, and regulations related to circulars. The results showed that the government's legal communication to the public through circulars was mostly effective. This is because circulars made by government officials are more of a regulatory nature (as a regulation), and a small part are stipulating (as a stipulation). This circular is a one-sided message from government officials to other officials or the general public as communicants. The nature of regulating circular letters can be in the form of orders or recommendations that are mandatory or which can be carried out by the communicant. However, the public has the right not to implement the government's message if the contents of the circular contradict the applicable regulations. This is done through a judicial review process. However, in general, government circulars are understood, accepted and implemented by the public
“…Kedua narasi ini menjadi media terbentuknya jaringan-jaringan komunikasi di media sosial Twitter berdasarkan terkoneksinya individu-individu yang menyatakan pendapat terkait aksi bela Islam. Jaringan komunikasi menggambarkan relasi aktor (bisa orang, lembaga, perusahaan, negara dan sebagainya) satu dengan lainnya dalam struktur sosial tertentu (Eriyanto 2014 dalam Hapsari et al, 2017). Setiap individu menjalin komunikasi dengan sesamanya melalui proses interaksi yang terjadi sehingga menciptakan suatu pola relasi antarindividu dari hasil interaksi yang terbentuk.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Setiap individu menjalin komunikasi dengan sesamanya melalui proses interaksi yang terjadi sehingga menciptakan suatu pola relasi antarindividu dari hasil interaksi yang terbentuk. Pada tingkat analisis jaringan, proses komunikasi melibatkan hubungan sehingga dikatakan jaringan komunikasi apabila struktur yang dibangun didasarkan pada hubungan komunikasi (Hapsari et al, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kedua pola budaya virtual ini menjadi media terkoneksinya individu-individu melalui suatu narasi yang dibagikan di ruang virtual kedalam suatu jaringan komunikasi yang memiliki makna tertentu. Pola hubungan yang menggambarkan relasi antar aktor akan mengungkap makna dari jaringan komunikasi yang terbentuk (Hapsari et al, 2017). Dalam fenomena aksi bela Islam, adanya dua model jaringan komunikasi yang terbetuk mengungkap perbedaan makna dan tujuan dalam berinteraksi di ruang virtual.…”
“…Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana peran pemimpin lokal (kepala desa) dan pelibatan para aktor dengan perannya masing-masing dalam mendesain dan mengaplikasikan program pemberdayaan masyarakat di bidang teknologi informasi. Aktor dalam riset ini adalah semua elemen yang terhubung dalam sistem yang nantinya akan membentuk jaringan secara alamiah (Hapsari, Sarwono, & Eriyanto, 2017).…”
Desa adalah struktur administrasi terendah di Indonesia, sehingga posisi desa adalah paling dekat dengan masyarakat. Untuk itu, desa memegang peran penting dalam kerangka pembangunan nasional. Di masa lalu, Desa Melung di Kabupaten Banyumas, dianggap sebagai salah satu desa terbelakang. Namun sekarang, Desa Melung mampu mentransformasikan dirinya melalui program pemberdayaan desa yang inovatif, yang disebut Desa Melek Internet. Fokus penelitian ini terletak pada kepemimpinan kepala desa dalam membangun keterlibatan para aktor dengan peran mereka masing-masing dalam merancang dan menerapkan program inovasi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian studi kasus, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam kepada beberapa informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kepala desa untuk membangun jaringan antar aktor, merupakan kunci keberhasilan dalam merancang dan secara simultan mengimplementasikan program inovasi pemberdayaan masyarakat.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.