Isu Terkait Budaya Keselamatan Pasien

Abstract

Keselamatan telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Penerapan budaya keselamatan pasien dalam sebuah organisasi tidak terlepas dari peran aktif atasan (supervisor atau manajemen dalam mempromosikan dan melakukan tindakan-tindakan yang mendukung berjalannya proses penanaman nilai yang dianut. Perlu ada perubahan budaya didalam rumah sakit agar budaya keselamatan pasien semakin baik. Budaya keselamatan yang baik dapat mengurangi resiko terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Maka, diperlukan pelatihan secara rutin bagi petugas medis agar benar-benar memahami budaya keselamatan pasien. Besarnya dampak yang dapat timbul akibat insiden keselamatan pasien mengharuskan organisasi pelayanan kesehatan melaksanakan tindakan terkait keselamatan pasien. hal ini untuk menjamin kualitas perawatan dipertahankan dan perawatan berkualitas diberikan kepada pasien. Budaya keselamatan pasien sangat terkait dengan kejadian insiden keselamatan pasien. Dengan meningkatkan budaya keselamatan pasien maka angka kejadian insiden keselamatan pasien dapat diminimalkan. salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penerapan budaya keselamatan pasien yaitu dengan melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien, baik KNC, KPC, KTC, apalagi KTD.

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hidup Penderita Talasemia Anak di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung Tahun 2019

“…Berat badan penderita talasemia yang lebih rendah daripada anak normal menunjukkan malnutrisi. 13 Pada penelitian ini nilai rerata skor kualitas hidup penderita talasemia anak sebesar 68,9. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Nikmah dan Mauliza 4 , bahwa rerata skor penderita talasemia lebih rendah daripada kualitas hidup normal.…”