2020
DOI: 10.29303/amtpb.v2i1.38
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Introduksi TTG Pasca Panen Dan Pengolahan Kopi Pada Industri Rumah Tangga Guna Meningkatkan Nilai Tambah Di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara

Abstract: Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Pulau Lombok khususnya di Lombok Utara. Jenis kopi yang ditanam adalah robusta (Robusta canephorapierre) dan kopi sambung (robusta arabika). Kopi jenis ini yang memiliki karakter organoleptik tersendiri yang potensial untuk dikelola guna meningkatkan kesejahteraan para petaninya dan masyarakat pada umumnya. Proses pengolahannya masih dilakukan secara tradisional. Meskipun prospek pengembangannya menjanjikan, akan tetapi muatan teknologi pada komoditas ini sangat … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

1
0
0
5

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
1
0
0
5
Order By: Relevance
“…In addition, the uneven interest of farmers in Bondowoso Regency, especially in Sumberwringin District, has not been evenly distributed to implement Good Agriculture Practice (GAP) standards. This condition is in accordance with the findings of a study presented by (Murad, Sukmawaty, Sabani, Ansar, & Kurniawan, 2020) that it is difficult to make improvements in post-harvest handling due to fluctuating prices and not having clear incentives. This is further explained that if this is not done carefully, it is likely to reduce the value of Indonesian coffee exports and the possibility of high supply will occur in the domestic coffee market so that in the future it will result in a decrease in the price of coffee (Murad, Sukmawaty, Sabani, Ansar, & Kurniawan, 2020).…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 92%
“…In addition, the uneven interest of farmers in Bondowoso Regency, especially in Sumberwringin District, has not been evenly distributed to implement Good Agriculture Practice (GAP) standards. This condition is in accordance with the findings of a study presented by (Murad, Sukmawaty, Sabani, Ansar, & Kurniawan, 2020) that it is difficult to make improvements in post-harvest handling due to fluctuating prices and not having clear incentives. This is further explained that if this is not done carefully, it is likely to reduce the value of Indonesian coffee exports and the possibility of high supply will occur in the domestic coffee market so that in the future it will result in a decrease in the price of coffee (Murad, Sukmawaty, Sabani, Ansar, & Kurniawan, 2020).…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 92%
“…Petani tidak mudah untuk serta merta menerapkan standar IG karena beberapa pertimbangan antara lain pemahaman yang masih relatif terbatas tentang standar IG, kekhawatiran terkait harga jual kopi robusta berstandar IG dan konsekuensi curahan waktu, tenaga dan biaya untuk menerapkan standar IG. Kondisi ini sejalan dengan hasil penelitian Murad et al (2020) bahwa penanganan pasca panen kopi sulit diperbaiki karena tidak ada insentif harga, kopi bermutu baik dihargai hampir sama dengan kopi bermutu rendah. Petani merasa lebih untung menghasilkan kopi dengan mutu seadanya tanpa harus mengorbankan waktu dan biaya untuk memperbaiki mutu kopi yang dihasilkan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri untuk memotivasi petani kopi robusta agar mau menerapkan standar IG khususnya pada proses pengolahan kopi. Dalam penelitiannya, Murad et al (2020) menyatakan bahwa apabila kondisi ini tidak ditangani secara tepat maka ekspor kopi Indonesia akan turun dan pasar kopi domestik akan kelebihan penawaran yang pada gilirannya akan menurunkan harga kopi. Sebaliknya, menurut Sanaky & Nashori (2018) praktek manajemen mutu pasca panen yang baik serta adanya lembaga yang mengelola dan memastikan manajemen mutu yang sesuai standar akan memberikan nilai tambah pada nilai produk, menjaga keberlanjutan sosial, ekonomi, lingkungan dan sumber daya alam yang ada.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations