Interfacial behavior of the air-water counter-current two-phase flow in a 1/30 scale-down of pressurized water reactor (PWR) hot leg

Pengaruh Rasio I/D terhadap Permulaan Flooding dan Fluktuasi Voltase Sinyal Tekanan Rezim Flooding pada Geometri Kompleks

“…Dalam perkembangannya, studi mengenai flooding pada geometri kompleks yang merepresentasikan hot leg PWR dilakukan dalam bentuk kajian analitis dan pemodelan matematis, komputasi berbasis aplikasi volum hingga (CFD) ataupun pemodelan mekanis berbasis investigasi eksperimental. Parameter yang dikaji berupa pengaruh geometri saluran (rasio panjang karakteristik terhadap diameter, L/D [4,5,8], rasio panjang riser terhadap diameter, I/D [5,8]), penampang saluran (segiempat [6], lingkaran/pipa [4,5,7]), geometri masuk (entrance) ataupun keluar (exit) saluran [4], serta sifat fisis fluida (viskositas dan tegangan permukaan) [7]. Kajian parameter-parameter tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan basis data dalam upaya memprediksi permulaan flooding [2,3].…”

“…Lebih lanjut, perilaku antarmuka aliran berlawanan arah melalui 1/30 diameter penurunan skala hot leg PWR juga telah dikaji secara eksperimental. Visualisasi aliran serta beda tekanan upper dan lower tank diamati sebagai penanda tercapainya permulaan flooding [8].…”

“…Aplikasi Microsoft Excel 2013 digunakan untuk mendapatkan grafik-grafik sekuensial waktu fluktuasi voltase sinyal tekanan, PDF dan PSD dengan variasi rasio I/D pada suatu harga debit air dan udara tertentu. Lebih lanjut, titik-titik permulaan flooding yang diperoleh dikomparasikan dengan beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan geometri kompleks sejenis yaitu Wongwises [4], Navarro [5], Deendarlianto et al [6], Kinoshita et al [7], serta Badarudin et al [8]. Kurva permulaan flooding diperoleh dengan mengaplikasikan parameter-parameter tak berdimensi Wallis.…”

“…Pada perbandingan terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu, disajikan komparasi hasil yang didapatkan terhadap data Wongwises [4], Navarro [5], Deendarlianto et al [6], Kinoshita et al [7] dan Badarudin et al [8]. Dalam komparasi tersebut didapatkan kecenderungan yang relatif sama pada rentang nilai 0,1 < (J * L ) 1/2 < 0,2 terhadap data penelitian Wongwises [4], Navarro [5], Deendarlianto et al [6], Kinoshita et al [7] dan Badarudin et al [8]. Sementara itu, terlihat kecenderungan yang sama dengan data Wongwises [4] pada rentang nilai (J * L ) 1/2 > 0,3.…”

“…Sementara itu, terlihat kecenderungan yang sama dengan data Wongwises [4] pada rentang nilai (J * L ) 1/2 > 0,3. Lebih lanjut, seperti yang dialami oleh Wongwises [4] dan Badarudin et al [8], dalam penelitian ini juga terlihat perubahan kecenderungan untuk semua rasio I/D. Hal ini tidak seperti halnya dengan data Navarro [5] dan Kinoshita et al [7] yang memperlihatkan tidak ada perubahan kecenderungan.…”