Inovasi Modul Etnosains: Jamu Tradisional Sebagai Pembelajaran Berbudaya dan Melek Sains

Abstract

Selama pandemi, bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh belum bervariasi dan tervalidasi. Selain itu, ditemukan bahwa jamu bukan hal asing bagi mahasiswa, namun banyak mahasiswa Pendidikan IPA yang belum mengetahui kandungan kimia yang terdapat dalam jamu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan modul etnosains seri sains jamu tradisional yang telah dikembangkan sehingga dapat tercipta pembelajaran berbudaya dan melek sains. Penelitian yang dilakukan adalah research and development. Penelitian menggunakan model Plomp R&D (Research and Development), namun belum dilakukan langkah implementasi. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar penilaian expert judgement. Kategori kelayakan mengacu pada skala kelima yang dinilai dari penilaian ahli. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penilaian ahli modul etnosains layak pada empat aspek penilaian yaitu bahasa, penyajian, grafika, dan materi. Skor masing-masing aspek adalah 3,9, 4,1, 4,5 dan 4,1. Dengan demikian, modul etnosains sangat layak pada aspek grafika dengan skor 4,5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul etnosains berbasis pengobatan tradisional layak untuk dijadikan bahan pembelajaran peningkatan budaya dan literasi sains dalam pembelajaran jarak jauh

Local Wisdom-Based E-Module with Project-Based Learning Model: Enriching Energy Topic in Physics Learning

“…Rapid technological developments require teachers to upgrade conventional teaching materials into modern teaching materials [1][2]. Teaching materials include books, worksheets, and modules [3][4][5][6]. The module is one of the teaching materials that can be used as a guide for independent learning, because in the module there are instructions for the users.…”

Pembelajaran berbasis etnosains pada materi biologi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : kajian literatur

“…Hal ini dikarenakan modul ini memuat komponen berpikir kritis yang mampu mengasah kemampuan berpikir kritis siswa. Di dalamnya berisi pertanyaan terbuka yang dapat mengamati aktivitas berpikir siswa, pertanyaan konseptual yang dapat memulai proses pemecahan masalah pada siswa, serta pertanyaan Socrates yang membantu siswa mengembangkan ide tentang materi yang dipelajari (Septiani & Listiyani, 2021). Pada studi pada mahasiswa Biologi, 71% mahasiswa mempertimbangkan proyek kuantitatif dengan menggunakan bahan lokal yang diterapkan dalam proses pembelajaran agar mereka lebih kreatif dalam melakukan praktikum di laboratorium.…”

Pengembangan Media Poster Melalui Aplikasi Canva Bermuatan Etnosains Pada Meteri Koloid Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar

“…Keberhasilan media poster dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik juga ditunjang dengan penerapan etnosains dalam media poster yang dikembangkan. Etnosains mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik karena pembelajaran IPA yang menggunakan pendekatan etnosains mampu menarik perhatian dan antusias peserta didik terhadap pembelajaran (Septiani & Listiyani, 2021). Penerapan etnosains mampu meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya dan menciptakan suasana belajar yang kontekstual dan penuh makna (Ahmad et al, 2020).…”