2018
DOI: 10.29244/avl.2.2.25-26
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Infeksi parasit gastrointestinal pada kambing di Kupang

Abstract: Produktivitas ternak kambing di lahan kering Nusa Tenggara Timur yang dipelihara secara tradisional semi-intensif sangat dirugikan oleh parasit. Studi kasus selama bulan Juli 2016 pada 5 peternakan rakyat ini mendeskripsikan pola pemeliharaan ternak kambing di Kupang yang dikaitkan dengan risiko infeksi/infestasi parasit. Kambing sebanyak 20 ekor dari 5 peternakan kambing di Kota Kupang (Kelurahan Manutapen, Kelurahan Lasiana) dan di Kabupaten Kupang (Desa Pariti dan Desa Oenesu) terdiri dari berbagai umur dia… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Keunggulan yang dimiliki oleh ternak kambing adalah kambing memiliki siklus reproduksi lebih cepat dibandingkan sapi dan kerbau (Winarso, 2018). Ternak kambing dalam sekali periode perkembangbiakan mampu menghasilkan anak lebih dari satu per kelahiran, sehingga menjadikan ternak ini cukup digemari oleh peternak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang dapat dijadikan alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein hewani bagi masyarakat Indonesia. Keunggulan yang dimiliki oleh ternak kambing adalah kambing memiliki siklus reproduksi lebih cepat dibandingkan sapi dan kerbau (Winarso, 2018). Ternak kambing dalam sekali periode perkembangbiakan mampu menghasilkan anak lebih dari satu per kelahiran, sehingga menjadikan ternak ini cukup digemari oleh peternak.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penyakit parasiter saluran pencernaan atau gastrointestinal merupakan penyakit utama pada ternak kambing. Penyakit parasiter dapat menurunkan performa ternak serta kerugian ekonomi bagi peternak [2] . Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukan bahwa ternak kambing memiliki resiko tinggi terhadap penularan penyakit parasit, antara lain cacing dari golongan nematoda, Eimeria spp., dan Moniezia spp.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Umumnya pengendalian parasit dilakukan dengan pemberian anthelmintik, namun hal ini tidak mudah dilakukan karena menjadi beban biaya tinggi bagi peternak dan meningkatkan risiko resistensi [15][16] . Program pengendalian parasit harus berdasarkan data epidemiologis dan diaplikasikan dalam tata kelola peternakan atau pemeliharaan [2] . Maka dari itu diperlukan juga penelitian terkait program pengendalian penyakit parasit melalui tata kelola pemeliharaan kambing khususnya dengan kandang intensif di Desa Rajabasa Lama Kabupaten Lampung Timur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Regassa et al (2006) Semakin tinggi jumlah kambing yang dikandangkan secara berkelompok maka akan semakin tinggi risiko penularannya. Kambing yang sakit akan menularkan telur tersebut kepada kambing yang sehat, kambing muda, dan kambing yang mengalami kebuntingan atau sedang dalam masa menyusui (Mulyono, 2004;Winarso, 2018) Dari kedua breed kambing ditemukan jika prevalensi nya tidak ada perbedaan yang sangat jauh. Yang mana pada uji chisquare ditemukan jika p-value sebesar 0,003.…”
Section: Hasilunclassified