Implementasi Teknologi Pengendalian Hayati Hama Kelapa Thosea monoloncha Meyrick dengan Nuclear Polyhedrosis Virus (NPV) [Biological Control Technology Implementation on Coconut Pest Thosea monoloncha Meyrick Using Nuclear Polyhedrosis Virus (NPV)]

Abstract

<p>The nettle caterpillars pest <em>Thosea monoloncha</em> (Limacodidae: Lepidoptera) has attacked the coconut plant in Tolonuo Island, North Halmahera district, North Maluku Province with the intensity of attacked varied from light minor damage to severe damage. This research purpose is to control the population of nettle caterpillars <em>T. monoloncha </em>and the response of farmers to technology using <em>Nucleo Polyhedrosis Virus</em> (NPV). The study was conducted from December 2014 to November 2015. The stages of this study are consisted of (a) observation of pest population T. monoloncha, (b) determination of plant damage intensity and (c) farmerd response to control technology. The results showed that the application of NPV extract can decrease the population of coconut pest T. monoloncha, the intensity of the damage decrease from severe, heavy and moderate to light damage. In additon, it also increase the amount of frond and coconut production from 14 to 45 nuts per tree. Farmers' response to various aspects of technology varied from 63.5-97.5%.</p><p> </p><p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align="center">Hama ulat api <em>Thosea monoloncha </em>(Limacodidae: Lepidoptera) telah menyerang tanaman kelapa di Pulau Tolonuo, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dengan intensitas kerusakan bervariasi dari ringan sampai sangat berat. Penelitian bertujuan untuk mengendalikan populasi hama ulat api <em>T. monoloncha </em>dan respon petani terhadap teknologi pemanfaatan <em>Nucleo Polyhedrosis Virus</em> (NPV).<strong> </strong>Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak NPV dapat menurunkan populasi hama kelapa <em>T. monoloncha</em><em>,</em> menurunkan intesitas kerusakan dari kerusakan sangat berat, berat dan sedang menjadi kerusakan ringan, meningkatkan jumlah pelepah dan buah kelapa dari 14 butir menjadi 45 butir per pohon. Respon petani terhadap berbagai aspek teknologi berada pada kisaran 63,5-97,5%. </p>

MEWASPADAI HAMA PEMAKAN DAUN Sexava nubila dan Thosea monoloncha DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA TIMUR

“…Pemanfaatan musuh alami seperti parasitoid telur Leefmansia bicolor dan parasitoid nimfa-imago Stichotrema dallatorreanum juga telah dikembang, namun belum menunjukkan hasil yang memuaskan (Lalisang et al, 2015;Page, 2005). Selain itu, pemanfaatan burung predator Lanius schach juga menunjukkan hasil yang positif yang ditunjukkan dengan penurunan tingkat serangan (Lala et al, 2018;Wagiman et al, 2019). Pengendalian terakhir dengan penggunaan insektisida baik yang bersifat sebagai racun kontak maupun racun perut (sistemik).…”

“…Sama halnya dengan S. nubila, ulat api T. monoloncha merupakan hama utama pada tanaman kelapa. Serangan T. monoloncha telah banyak dilaporkan menyebabkan kerusakan berat pada tanaman kelapa di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Maluku Utara (Lala et al, 2018;Sambiran et al, 2016;Widyantoro, 2021). Selain tanaman kelapa, ulat T. monoloncha juga diketahui menyebabkan kerusakan pada inang alternatifnya seperti jambu dan pisang (Sambiran et al, 2016).…”

Biopesticide development & registration: challenges & strategies

“…Some important aspects to be solved include innovation development and supporting regulation, as well as registration. To date, biopesticide is widely used in the field not only commercial but also noncommercial, such as implemented in the outbreak of Thosea coconut pest control in North Maluku, Indonesia in 2015 (Lala et al 2018). The combination of action implementation might well achieve SDGs.…”