Beberapa kejadian tidak terduga mengharuskan pembelajaran di Perguruan Tinggi harus dilakukan secara daring, seperti adanya pandemi Covid-19. Wacana pemerintah untuk membuat permanen pembelajaran daring juga semakin menuntut kesiapan semua pihak (mahasiswa dan dosen) dalam menyikapi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran luring dan daring, dan mencari faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode mix methode, dilakukan di Universitas Islam Jember, dengan teknik pengumpulan sampelnya yaitu purposive random sampling. Pengumpulan data didapatkan dari wawancara dan dokumentasi. Wawancara kepada mahasiswa, dokumentasi didapatkan dari arsip nilai mahasiswa TA. 2019/2020 genap dan TA. 2020/2021 ganjil. Pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran luring mempunyai mean sebesar 78,2609 sedangkan metode daring 65,4348. Tingkat signifikan 0,020. tingkat probabilitasnya 0,001, nilai t hitung Equal variances not assumed sebesar 2,447 dengan tingkat probabilitas signifikan 0,020 (2-tail). Siswa yang melakukan pembelajaran luring menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran daring. Adapaun kesulitan mahasiswa yang menyebabkan penurunan hasil belajar adalah: kesulitan dalam penggunaan alat komunikasi, kesulitan jaringan telekomunikasi, kesulitan pemahaman mata kuliah, keterbatasan kuota belajar, dan kesulitan manajemen tugas. Oleh sebab itu, dosen harus bijak dalam memilih model dan media pembelajaran, mahasiswa dituntut cepat beradaptasi dalam menemukan strategi belajarnya.