Implementasi Metode Home Visit untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD pada Masa Pandemik Covid-19

Abstract

Artikel ini merupakan implementasi pengabdian kepada masyarakat pada masa pandemik untuk siswa usia sekolah dasar dengan menerapkan metode home visit. Sebelumnya, pembelajaran siswa SDN Gelaran I Gunungkidul, Yogyakarta hanya menggunakan pembelajaran daring, sehingga siswa menjadi bosan dan monoton. Metode home visit menjadi alternatif pembelajaran yang diselenggarakan sekolah pada masa pandemi Covid-19. Program dari sekolah yang dilaksanakan dengan cara guru mendatangi salah satu rumah siswa yang sudah dikelompokkan menjadi kelompok kecil yaitu terdiri dari 10 orang sesuai dengan jarak rumah yang berdekatan. Pelaksanaan home visit tetap mengedepankan protokol kesehatan di tengah pandemik tahun 2020. Tujuan dari pelaksanaan penerapan metode home visit yaitu untuk mengurangi dampak dari pandemi Covid-19 dan membuat siswa menjadi termotivasi untuk belajar selama di rumah. Pelaksanaan home visit dilakukan setiap satu minggu sekali pertemuan yaitu pada hari Rabu dengan kunjungan guru pada bulan Agustus 2020. Metode home visit membuat siswa menjadi termotivasi untuk belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan menyenangkan siswa. Selain itu, orang tua dapat dengan mudahnya siswa dapat bertanya langsung dengan guru ketika materi belajar tidak jelas.

Dampak Penerapan Metode Home Visit terhadap Hasil Belajar Siswa pada Masa Pandemi Covid-19

“…Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metode home visit. Home visit merupakan kegiatan memperoleh data, kemudahan, dan penyelesaian masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua atau keluarganya (Adhi Prabowo et al, 2021;Prasetyo et al, 2021). Jadi, kunjungan guru ke rumah siswa merupakan kegiatan yang terencana dan terprogram dari pihak sekolah dan sebelum dilaksanakan membutuhkan persiapan.…”

“…Temuan sebelumnya menyatakan keberhasilan dari layanan home visit didukung oleh keterlibatan keluarga dan guru yang professional, mampu berinteraksi langsung secara efektif dengan keluarga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Prasetyo et al, 2021). Keterlibatan keluarga melalui layanan kunjungan ke rumah difokuskan pada keakraban awal dalam interaksi hubungan antara anak dan keluarga yang dapat mengintegrasikan keluarga dengan baik dan membantu anak meningkatkan hasil belajar di sekolah (Nirmala & Annuar, 2020).…”

“…Anak-anak aktif bergerak karena guru juga mempersiapkan kegiatan yang melatih motorik halus dan kasar mereka. Kegiatan home visit dilakukan sebagai sarana menginformasikan kepada orang tua mengenai usaha yang harus dilakukan orang tua dalam mendukung pengembangan potensi, minat, dan bakat peserta didik selama di rumah (Nirmala & Annuar, 2020;Prasetyo et al, 2021). Pelaksanaan home visit dapat menjadi alternatif dalam memonitoring perkembangan anak selama di rumah, sehingga kegiatan anak dan peran orang tua dalam membimbing anak selama belajar di rumah bisa tercapai.…”

“…Ketiga, perlu jadwal dan lokasi yang disetujui oleh orangtua agar tidak ada anak yang tidak sekolah dengan alasan tempat home visit jauh dan diberi pengganti pembelajaran jika memang orang tua memilih anaknya tidak ikut home visit. Temuan ini diperkuat dengan temuan penelian sebelumnya menyatakan metode home visit dapat memotivasi siswa (Fahlevi et al, 2021;Prasetyo et al, 2021). Metode home visit efektif digunakan pada pembelajaran di masa pandemi (Adhi Prabowo et al, 2021;Markum et al, 2022;Nirmala & Annuar, 2020).…”

Rumah Belajar sebagai Upaya Peningkatan Atensi dan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Mangalli Kabupaten Gowa

“…Pembelajaran dalam jaringan menjadi gaya umum untuk menyediakan materi pendidikan di sekolah yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi khususnya internet (Mutaqinah and Hidayatullah 2020). Namun dengan adanya perubahan ini tidak sedikit kendala yang ada, mulai dari kesulitan mendapatkan jaringan internet hingga atensi belajar siswa yang menurun (Prasetyo et al 2021). Siswa menjadi pasif dalam kegiatan belajar mengajar, siswa juga mengalami kejenuhan karena tak dapat berinteraksi langsung dengan guru dan siswa lainnya hal ini kemudian berdampak pada hasil belajar siswa.…”