2016
DOI: 10.5994/jei.13.3.156
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identitas genetik Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) dari daerah endemik penyakit kuning cabai di Indonesia bagian barat berdasarkan fragmen mitokondria sitokrom oksidase I (mtCOI)

Abstract: ABSTRAKBemisia tabaci (Gennadius) dikenal mempunyai variasi genetik tinggi dan merupakan hama penting pada tanaman hortikultura sekaligus sebagai vektor Geminivirus. Penyakit kuning pada cabai yang disebabkan oleh Geminivirus dan ditularkan oleh B. tabaci menjadi masalah penting di Indonesia mengingat kerugian yang ditimbulkan dapat mencapai 100%. Informasi mengenai genetik B. tabaci yang berasosiasi dengan penyakit kuning cabai di Indonesia masih sedikit. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
6

Relationship

2
4

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 8 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Kutukebul B. tabaci biotipe B dan Q merupakan biotipe yang tersebar luas di seluruh dunia dan merupakan vektor virus yang efektif (Yao et al 2017). Biotipe B dilaporkan ditemukan di Jawa Barat (Hidayat et al 2008), akan tetapi survei yang lebih luas meliputi Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatra Barat hanya ditemukan biotipe nonB yang termasuk dalam kelompok filogeografi Asia I (Rahayuwati et al 2016). Lebih jauh Rahayuwati et al (2016) memastikan bahwa identitas genetik B. tabaci dari lokasi-lokasi tersebut merupakan populasi yang tidak bervariasi dengan ditandainya hasil kladogram yang politomi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations
“…Kutukebul B. tabaci biotipe B dan Q merupakan biotipe yang tersebar luas di seluruh dunia dan merupakan vektor virus yang efektif (Yao et al 2017). Biotipe B dilaporkan ditemukan di Jawa Barat (Hidayat et al 2008), akan tetapi survei yang lebih luas meliputi Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatra Barat hanya ditemukan biotipe nonB yang termasuk dalam kelompok filogeografi Asia I (Rahayuwati et al 2016). Lebih jauh Rahayuwati et al (2016) memastikan bahwa identitas genetik B. tabaci dari lokasi-lokasi tersebut merupakan populasi yang tidak bervariasi dengan ditandainya hasil kladogram yang politomi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Biotipe B dilaporkan ditemukan di Jawa Barat (Hidayat et al 2008), akan tetapi survei yang lebih luas meliputi Kalimantan Selatan, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Sumatra Barat hanya ditemukan biotipe nonB yang termasuk dalam kelompok filogeografi Asia I (Rahayuwati et al 2016). Lebih jauh Rahayuwati et al (2016) memastikan bahwa identitas genetik B. tabaci dari lokasi-lokasi tersebut merupakan populasi yang tidak bervariasi dengan ditandainya hasil kladogram yang politomi. Hal yang sama, B. tabaci kelompok filogeografi Asia I juga West Sumatra, West Java, Central Java, East Java, Bali, South Kalimantan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Another study analyzed COI sequence and found different native genotypes in Indonesia, including Asia I, Asia II 5, Asia II 6, Asia II 7, Asia II 12, and Australia/Indonesia. Asia I is the dominant B. tabaci genotype found across Indonesia (Srinivasan et al, 2013;Rahayuwati et al, 2016), while Asia II 5 was detected in Bandung and Bogor, Asia II 7 in Bogor, West Java (Lestari et al, 2021), Asia II 6 in Cirebon, West Java (Shadmany et al, 2019), Asia II 7 in west areas of Kalimantan, and Asia II 12 in the western areas of Java (Firdaus et al, 2013). Australia/ Indonesia genetic group have been identified in Indonesia (Dinsdale et al, 2010).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%