2020
DOI: 10.12928/mms.v1i1.1534
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identitas Budaya Toraja Dalam Novel Puya Ke Puya Karya Faisal Oddang

Abstract: Pengarang menggunakan cara yang berbeda-beda dalam menyampaikan makna sebuah budaya yang diamatinya. Ada pengarang yang menyampaikannya secara langsung dan terbuka, namun ada juga yang menyampaikan melalui representasi tanda atau simbol. Mengutip rumusan budaya yang dikemukakan Collier (1994: 36-44) bahwa budaya merupakan seperangkat sistem simbol, makna dan norma yang ditransmisikan secara historis. Ketiga perangkat sistem tersebut nantinya akan membentuk sebuah identitas kebudayaan. Tulisan ini bertujuan unt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Salah satu makna utama dari ritual Mangriu Batu adalah keyakinan masyarakat Toraja terhadap kehidupan setelah mati (Hidayah, 2018). Mereka meyakini bahwa jiwa orang yang meninggal akan melanjutkan perjalanan rohaniahnya setelah melalui serangkaian upacara adat, termasuk Mangriu Batu.…”
Section: Makna Ritual Mangriu' Batu Bagi Masyarakat Torajaunclassified
“…Salah satu makna utama dari ritual Mangriu Batu adalah keyakinan masyarakat Toraja terhadap kehidupan setelah mati (Hidayah, 2018). Mereka meyakini bahwa jiwa orang yang meninggal akan melanjutkan perjalanan rohaniahnya setelah melalui serangkaian upacara adat, termasuk Mangriu Batu.…”
Section: Makna Ritual Mangriu' Batu Bagi Masyarakat Torajaunclassified
“…Upacara Ma Nene dilaksanakan di hanya di bulan Agustus karena konon dari pesan nenek moyang suku Toraja bahwa ada dewa tanaman yang dapat merusak tanaman jika tidak dilakukan acara Ma' Nene bagi leluhur mereka sehingga telah menjadi adat dan kebiasaan upacara Ma' Nene dilaksanakan di bulan Agustus setelah panen padi berlangsung (Rismayanti & Nusarastriya, 2020) Berbagai tradisi yang telah dijalankan oleh masyarakat Toraja yang hampir sama dalam setiap kegiatannya.Dalam hal ini, selain Ma'Nene untuk mengungkapkan bentuk rasa syukur dan juga kehormatan kepada nenek moyang, masyarakat Toraja juga mengadakan upacara Rambu Solo yang saling berhubungan dengan Aluk Todolo.Pada upacara Rambu Solo, terdapat seseorang yang dikenal Puang Matua yang dianggap sebagai pencipta manusia dan alam dengan segala isinya. Agar kelangsungan kehidupan alam semesta menjadi seimbang dan teratur Puang Matua menetapkan Aluk Todolo sebagai perangkat norma aturan yang Pemali (Apriyani, 2020).…”
Section: Dinamika Tradisi Ma'nene Suku Torajaunclassified
“…Even literary works are translated into other languages, adopted, and implanted in different cultures (Gillespie, 2014). Some examples of literary works that describe cultural identity have become works that describe regions in Indonesia, such as the novel by Faisal Oddang, which describes Toraja cultural identity which is reflected in the magical conception of the Toraja people into three symbols, namely Puyya, Tarra Tree, and Tongkonan (Apriyani, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%