Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) Snf2016 Unj 2016
DOI: 10.21009/0305020402
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Sifat Magnetik Tanah Di Daerah Tanah Longsor

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Keberadaan bulir superparamagnetik pada tanah mengindikasikan bahwa keseluruhan tanah memiliki butiran yang halus. Semakin banyak bulir superparamagnetik yang terkandung dalam tanah, semakin banyak butiran halus yang dimiliki oleh tanah tersebut (Pratiwi, 2016). Berdasarkan nilai χ FD %, sampel lokasi B memiliki bulir superparamagnetik lebih banyak dibandingkan sampel lokasi A. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sampel lokasi B memiliki butiran yang lebih halus.…”
Section: Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik Dengan Erosi Dan Longsorunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Keberadaan bulir superparamagnetik pada tanah mengindikasikan bahwa keseluruhan tanah memiliki butiran yang halus. Semakin banyak bulir superparamagnetik yang terkandung dalam tanah, semakin banyak butiran halus yang dimiliki oleh tanah tersebut (Pratiwi, 2016). Berdasarkan nilai χ FD %, sampel lokasi B memiliki bulir superparamagnetik lebih banyak dibandingkan sampel lokasi A. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sampel lokasi B memiliki butiran yang lebih halus.…”
Section: Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik Dengan Erosi Dan Longsorunclassified
“…Hal ini dikarenakan tanah yang lebih halus memiliki luas permukaan yang lebih besar. Air yang terserap ke dalam tanah akan terakumulasi di atas bidang gelincir, sehingga dapat menyebabkan timbulnya gerak lateral pada tanah atau longsor (Pratiwi, 2016). Berdasarkan hal tersebut lokasi B lebih besar kemungkinan terjadinya bencana longsor dibandingkan dengan lokasi A, walaupun kedua lokasi terletak pada daerah dengan tingkat kemiringan yang hampir sama.…”
Section: Analisis Nilai Suseptibilitas Magnetik Dengan Erosi Dan Longsorunclassified
“…Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi terdampak longsor memiliki nilai χ FD (%) antara 2,65% hingga 3,33%, sementara lokasi yang tidak terdampak longsor memiliki nilai χ FD (%) antara 0,97% hingga 2,58%. Hasil ini menunjukkan bahwa lokasi terdampak longsor memiliki bulir superparamagnetik yang lebih tinggi dibandingkan lokasi yang tidak terdampak longsor [4]. Ramdhani dkk.…”
Section: Menurutunclassified
“…Berdasarkan nilai χ FD % dapat dikatakan secara umum bahwa sampel-sampel lokasi B mempunyai ukuran partikel lebih halus dibandingkan sampel-sampel lokasi A. Hal ini sesuai dengan hasil SEM untuk kedua sampel yang berasal dari kedua lokasi, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2. [4]. Berdasarkan nilai χ FD %, sampel lokasi B memiliki bulir superparamagnetik lebih banyak dibandingkan sampel lokasi A. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sampel lokasi B memiliki butiran yang lebih halus.…”
Section: Hubungan χ Fd % Dengan Domain Magnetikunclassified
See 1 more Smart Citation