2017
DOI: 10.22146/jtbb.27173
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Bakteri Pada Serasah Daun Mangrove yang Terdekomposisi di Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan

Abstract: Bacteria in mangrove ecosystem has a significant role in litter decomposition that is essential to provide organic nutrition for organisms in mangrove forest. The research was aimed to identify decomposition bacteria that exist in KKMB Tarakan mangrove conservation area. The identification focused on litters from several mangrove vegetation, which are Bruguiera parviflora, Rhizophora apiculata, Sonneratia alba, dan Avicennia alba. The method used was explorative descriptive while testing parameter was genus.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
6
0
13

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
8
2

Relationship

1
9

Authors

Journals

citations
Cited by 20 publications
(20 citation statements)
references
References 3 publications
1
6
0
13
Order By: Relevance
“…Kelimpahan bakteri simbion endofit maupun epifit dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal ini sesuai pernyataan Yulma et al, (2017) bahwa bertambahnya salinitas memberikan efek negatif terhadap kelimpahan dan keanekaragaman bakteri. Tingginya tingkat salinitas mampu menghambat pertumbuhan koloni bakteri sehingga menyebabkan tingkat aktivitas bakteri sangat rendah dan terjadi shock osmotic atau toksik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kelimpahan bakteri simbion endofit maupun epifit dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal ini sesuai pernyataan Yulma et al, (2017) bahwa bertambahnya salinitas memberikan efek negatif terhadap kelimpahan dan keanekaragaman bakteri. Tingginya tingkat salinitas mampu menghambat pertumbuhan koloni bakteri sehingga menyebabkan tingkat aktivitas bakteri sangat rendah dan terjadi shock osmotic atau toksik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Nilai salinitas yang tinggi maka penguraian bahan organik oleh bakteri berlangsung lebih lama dikarenakan semakin tinggi kadar salinitas maka kelimpahan bakteri akan semakin berkurang sehingga proses penguraian bahan organik berlangsung lebih lama. Nilai salinitas yang semakin tinggi maka kelimpahan bakteri semakin berkurang karena mampu menghambat pertumbuhan koloni bakteri sehingga menyebabkan tingkat aktivitas bakteri sangat rendah akibatnya terjadinya shock osmotic atau toksik (Yulma et al, 2017). Perlakuan aerasi diduga memiliki nilai kelimpahan bakteri yang semakin berkurang karena tingginya nilai salinitas.…”
Section: Parameter Kualitas Airunclassified
“…Bakteri yang dominan di semua stasiun pengamatan adalah Bacillus, hal ini disebabkan karena jenis Bacillus merupakan bakteri pengurai fosfat yang umum ditemukan pada sedimen. Hasil ini sesuai dengan penelitian Yulma et al (2017) Holt et al (1994) bahwa genus Aeromonas bersifat motil dan dapat hidup pada kondisi aerob. Suhu optimum untuk pertumbuhannya yaitu 22 o C, tetapi sebagian besar bakteri ini tumbuh baik pada suhu 37 o C.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified