2020
DOI: 10.14710/mkmi.19.4.246-254
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Tingkat Stres dan Status Anemia dengan Dismenorea Primer Pada Siswi Kelas XII di SMAN 1 Nganjuk

Abstract: ABSTRAKLatar belakang: Dismenorea primer banyak ditemui pada wanita usia sekitar 17-24 tahun dan masih menjadi permasalahan yang dikeluhkan bagi remaja putri karena dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari dan tertinggalnya mata pelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat stres, status anemia dengan dismenorea primer pada siswi kelas XII di SMAN 1 Nganjuk.Metode: Penelitian dengan desain cross sectional ini dilakukan kepada 74 siswi dengan metode proportional stratified rand… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 17 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…43 Dampak negatif akibat stres yaitu mudah infeksi obesitas, depresi, kemerosotan daya ingat, kanker, insomnia, penyakit kardiovaskular, alergi, mengurangi kesuburan, dandisminorea primer. 23,44 Kecemasan berlebih selama pandemi COVID-19 disebabkan oleh banyaknya berita bohong yang bersifat menakuti tersebar di media sosial dan internet yang mengubah atau memperkuat persepsi pembacanya. 45 berdasarkan survei Syam dalam (Juditha, 2019) ditemukan > 90% informasi kesehatan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena sumber berita tidak jelas dan penyebarannya bebas di media sosial.…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…43 Dampak negatif akibat stres yaitu mudah infeksi obesitas, depresi, kemerosotan daya ingat, kanker, insomnia, penyakit kardiovaskular, alergi, mengurangi kesuburan, dandisminorea primer. 23,44 Kecemasan berlebih selama pandemi COVID-19 disebabkan oleh banyaknya berita bohong yang bersifat menakuti tersebar di media sosial dan internet yang mengubah atau memperkuat persepsi pembacanya. 45 berdasarkan survei Syam dalam (Juditha, 2019) ditemukan > 90% informasi kesehatan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena sumber berita tidak jelas dan penyebarannya bebas di media sosial.…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified