Anak balita merupakan golongan yang paling rawan terhadap masalah gizi. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat pada peningkatan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, pendapatan, pola asuh terhadap status gizi anak usia 6 sampai 59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros. Jenis penelian yang digunakn dalam penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian ini adalah anak balita dengan tekhnil pengambilan Simple Random Sampling dengan jumlah 171 sampel yang diambil dari 8 desa yaitu Kalabbirang, Leang-leang, Minasa Baji, Mangelureng, Alatengae, Mattoanging, Tukamasea, dan Baruga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan pola pengasuhan diri dan kesehatan tidak ada hubungan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros. Hal ini berarti bahwa pendapatan keluarga, pendidikan ibu, dan pola pengasuhan diri dan kesehatan bukan faktor utama dalam melihat status gizi balita tetapi banyak faktor lain yang berpengaruh seperti pola konsumsi, penyakit infeksi, faktor sosial dan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut faktor utama yang berpengaruh terhadap status gizi balita.