2020
DOI: 10.14710/jnc.v9i4.29011
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

HUBUNGAN HbA1c DENGAN CRP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN OBESITAS DAN TANPA OBESITAS

Abstract: Latar belakang: Diabetes melitus merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa plasma. Kadar glukosa plasma yang tinggi dalam jangka waktu lama (hiperglikemia kronik), menstimulasi peningkatan kadar C-reactive protein (CRP). Penderita DMT2 dengan obesitas kemungkinan memiliki kadar CRP yang lebih tinggi karena penumpukan sel adiposa juga dapat memicu reaksi inflamasi di dalam tubuh. Mengetahui hubungan antara obesitas, DMT2, dan kadar CRP sangat diperlukan untuk tujuan klin… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
(13 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut American Diabetes Asosiacion (ADA) diabetes ditegakkan dengan kriteria bila kadar glukosa puasa > 126 mg/dl, atau glukosa pasca 2 jam setelah pembebanan >200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu sebesar >200 mg/dl dengan gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan menurun (Azitha et al, 2018;Permatasari et al, 2020). Berdasarkan data Organisasi Internasional Diabetes (IDF), terdapat 463 juta orang usia 20-57 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut American Diabetes Asosiacion (ADA) diabetes ditegakkan dengan kriteria bila kadar glukosa puasa > 126 mg/dl, atau glukosa pasca 2 jam setelah pembebanan >200 mg/dl atau glukosa darah sewaktu sebesar >200 mg/dl dengan gejala sering lapar, sering haus, sering buang air kecil dalam jumlah banyak dan berat badan menurun (Azitha et al, 2018;Permatasari et al, 2020). Berdasarkan data Organisasi Internasional Diabetes (IDF), terdapat 463 juta orang usia 20-57 tahun di dunia menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama.…”
Section: Pendahuluanunclassified