2019
DOI: 10.32695/jkt.v10i1.29
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Faktor Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Klien Skizofrenia Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Hb. Sa’anin Padang

Abstract: The national prevalence of severe mental disorders in Indonesia is 1.7 per mile and 70% of them are schizophrenia. The inability to control symptoms can cause recurrence in schizophrenic clients. The purpose of this study was to determine the relationship of family factors with the relapse of schizophrenic clients at Prof. Dr. HB. Sa’anin Padang. This type of research was descriptive correlative with a cross sectional approach with the number of respondents 173 people schizophrenia clients and families at Prof… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Diantara 100 orang satu diantaranya merupakan penderita skizofrenia. Di Indonesia prevalensi gangguan jiwa berat 1,7 per mil dan 70% diantaranya merupakan skizofrenia (Afconneri, Yudistira, Lim Khatijah, Erwina, 2020). Skizofrenia mengalami peningkatan dalam tiga dekade terakhir, pada tahun 2017 skizofrenia berada pada urutan ketiga penyakit mental di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Diantara 100 orang satu diantaranya merupakan penderita skizofrenia. Di Indonesia prevalensi gangguan jiwa berat 1,7 per mil dan 70% diantaranya merupakan skizofrenia (Afconneri, Yudistira, Lim Khatijah, Erwina, 2020). Skizofrenia mengalami peningkatan dalam tiga dekade terakhir, pada tahun 2017 skizofrenia berada pada urutan ketiga penyakit mental di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penderita skizofrenia biasanya menarik diri dari kehidupan nyata dan memasuki kehidupan fantasinya atau delusi dan halusinasinya (Davison dalam (Liu et al, 2019) . Skziorenia erupakan sekelompok reaksi psikotik yang memengaruhi berbagai area individu, termasuk fungsi berpikirnya dan komunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi dan berperilaku yang tidak dapat diterimasecara rasional (Afconneri, Yudistira, Lim Khatijah, Erwina, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang dapat mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi emosional dan tingkah laku dan dapat mempengaruhi fungsi normal kognitif 8 . Hal ini dibuktikan bahwa tingginya angka kejadian keluarga yang mengalami tingkat stress dalam menggasu anggota keluarga dengan gangguan kejiwaan skizofrenia 9 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik berjumlah 23 responden, dimana terdapat 95,7% yang mengatakan pasien patuh minum obat dan 4,3% yang mengatakan pasien tidak patuh minum obat. Responden yang memiliki pengetahuan cukup berjumlah 29 responden, dimana terdapat 72,4% yang mengatakan pasien patuh minum obat dan 27,6% yang mengatakan pasien tidak patuh minum obat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor pendidikan tidak memiliki korelasi dengan terjadinya kekambuhan dalam penelitian ini. Penelitian lainnya menemukan bahwa mayoritas pasien memiliki pendidikan rendah dengan kekambuhan tinggi sebesar dan terdapat korelasi antara karakteristik pendidikan dengan kekambuhan (Afconneri, et al, 2019). Penelitian lainnya, terdapat hubungan yang tidak signifikan antara faktor sosial dengan tingkat pendidikan begitu juga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor keluarga dan tingkat pendidikan (Alhatab & Mohammed, 2020).…”
Section: Hubungan Pendidikan Dengan Kekambuhan Pada Pasien Skizofreniaunclassified