2014
DOI: 10.15395/mkb.v46n3.312
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Antara Nilai Indeks Pertumbuhan Vertikal Wajah dan Kejadian Otitis Media Kronik pada Subras Deutero Melayu Dewasa

Abstract: AbstrakNilai indeks pertumbuhan vertikal wajah (VERT) menggambarkan pertumbuhan kraniofasial. Nilai ini berdampak pada pertumbuhan tuba eustakius. Perbedaan morfologi kraniofasial berkorelasi dengan fungsi dan anatomi tuba eustakius serta otot tensor veli palatini yang berperan pada patogenesis otitis media kronik (OMK). Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai indeks pertumbuhan vertikal wajah (VERT) dan sefalometri terhadap kejadian OMK yang merupakan penelitian kasus-kontrol… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 10 publications
(7 reference statements)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Beberapa penelitian melaporkan bahwa kasus tonsiloadenoiditis kronis hipertrofi paling banyak terjadi pada usia anak >5-10 tahun (70,8%) diikuti kelompok remaja awal usia >10-15 tahun. Usia tersebut merupakan fase pertumbuhan tumbuh kembang leher dan kepala, terutama mempengaruhi penyimpangan dentokraniofasial 8,9,10 Prevalensi deviasi dentokraniofasial dengan karateristik dentofasial tertentu memiliki korelasi dengan keberadaan obstruksi saluran nafas atas (OSNA). Penderita OSNA yang bernafas melalui mulut memiliki karakteristik khas yang disebut sebagai adenoid facies seperti pertumbuhan vertikal wajah berlebih, bibir atas pendek, posisi lidah ke bawah, maksila berbentuk v, palatum dalam serta maloklusi gigitan terbuka.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa penelitian melaporkan bahwa kasus tonsiloadenoiditis kronis hipertrofi paling banyak terjadi pada usia anak >5-10 tahun (70,8%) diikuti kelompok remaja awal usia >10-15 tahun. Usia tersebut merupakan fase pertumbuhan tumbuh kembang leher dan kepala, terutama mempengaruhi penyimpangan dentokraniofasial 8,9,10 Prevalensi deviasi dentokraniofasial dengan karateristik dentofasial tertentu memiliki korelasi dengan keberadaan obstruksi saluran nafas atas (OSNA). Penderita OSNA yang bernafas melalui mulut memiliki karakteristik khas yang disebut sebagai adenoid facies seperti pertumbuhan vertikal wajah berlebih, bibir atas pendek, posisi lidah ke bawah, maksila berbentuk v, palatum dalam serta maloklusi gigitan terbuka.…”
Section: Pendahuluanunclassified