ABSTRAKBakteri perakaran pemacu pertumbuhan tanaman (plant growth promoting rhizobacteria, PGPR) telah menunjukkan keefektifan dalam menekan serangan patogen. Empat galur PGPR (Bacillus polymixa BG25, B. subtilis SB3, Pseudomonas fluorescens PG01, dan P. fluorescens ES32) serta campuran suspensi empat bakteri diaplikasikan melalui perendaman benih. Inokulasi Geminivirus dilakukan di rumah kaca pada 3, 5, dan 6 minggu setelah tanam dengan bantuan vektor Bemisia tabaci (Hemiptera: Aleyrodidae). Tanaman tanpa perlakuan perendaman benih dalam suspensi bakteri digunakan sebagai pembanding. Interaksi antara waktu inokulasi virus dan jenis bakteri yang digunakan tidak memberikan pengaruh yang nyata dalam menghambat masa inkubasi, tetapi berpengaruh nyata terhadap keparahan penyakit daun keriting kuning. Persentase keparahan penyakit rendah pada tanaman yang diinokulasi pada umur tanaman yang lanjut. Beberapa perlakuan bakteri berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah cabang, dan bunga.Kata kunci: Bemisia tabaci, Geminivirus, pemacu pertumbuhan tanaman, PGPR ABSTRACT Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) has effectively reduced infection of pathogens. Bacillus polimixa BG25, B. subtilis SB3, Pseudomonas fluorescens PG01, P. fluorescens ES32, and their combinations were used as seed treatment. Bemisia tabaci (Hemiptera: Aleyrodidae) was used to inoculate Geminivirus at 3, 5, and 6 weeks after planting. Seeds without any bacteria treatment were used as controlled plant. Treatment of PGPR and time of inoculation were significantly effect disease intensity, but not incubation period. Late infection of Geminivirus reduced disease intensity. Based on measurement of plant height, number of branch, and flowers it was concluded that some bacterial treatments was significantly effect plant growth.