2016
DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14618
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran pola asupan makanan pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

Abstract: Food pattern is an important criteria that affecting the nutrition and to fulfill the need of balanced nutrition. Adolescents are often indicated as vulnerable because of their massive growth and development as well as their highly needs of energy to do various of physical activities. The insufficiency of food pattern can easily affecting due to their imbalanced growth and development, and increase higher risk prior to many chronic diseases regarding their adultery life. The importance of balanced food pattern… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
9
0
22

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 30 publications
(47 citation statements)
references
References 1 publication
1
9
0
22
Order By: Relevance
“…Pola konsumsi yang buruk akan mempengaruhi asupan zat gizi yang dikonsumsi remaja sehingga akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal, serta lebih rentan terhadap penyakit-penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan osteoporosis di masa dewasa. 13 Penelitian yang dilakukan pada remaja di kabupaten Bolaang Mongodow mengatakan bahwa kecukupan zat gizi pada remaja sangat kurang yaitu kecukupan energi sangat kurang (97,5%), kecukupan karbohidrat <70% AKG (95%), protein <70% AKG (77,5%), dan lemak <70% AKG (77,5%). 4 Adapun penelitian lain yang telah dilakukan di Kabupaten Maros pada siswa SMU PGRI yaitu persentase asupan vitamin C dan zat besi (Fe) yang kurang yaitu sebanyak 99,1% dan 97,3%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Pola konsumsi yang buruk akan mempengaruhi asupan zat gizi yang dikonsumsi remaja sehingga akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal, serta lebih rentan terhadap penyakit-penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan osteoporosis di masa dewasa. 13 Penelitian yang dilakukan pada remaja di kabupaten Bolaang Mongodow mengatakan bahwa kecukupan zat gizi pada remaja sangat kurang yaitu kecukupan energi sangat kurang (97,5%), kecukupan karbohidrat <70% AKG (95%), protein <70% AKG (77,5%), dan lemak <70% AKG (77,5%). 4 Adapun penelitian lain yang telah dilakukan di Kabupaten Maros pada siswa SMU PGRI yaitu persentase asupan vitamin C dan zat besi (Fe) yang kurang yaitu sebanyak 99,1% dan 97,3%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…12 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada remaja di kabupaten Bolaang Mongodow mengatakan bahwa kecukupan zat gizi pada remaja sangat kurang yaitu kecukupan energi sangat kurang (97,5%), kecukupan karbohidrat <70% AKG (95%), protein <70% AKG (77,5%), dan lemak <70% AKG (77,5%). 13 Dari hasil analisis data diperoleh juga bahwa asupan zat gizi mikro responden masih kurang seperti vitamin C, folat, kalsium, zat besi dan zink. Kurangnya asupan vitamin ini disebabkan karena kurangnya konsumsi bahan-bahan makanan sumber vitamin dan mineral tinggi yang dikonsumsi oleh responden seperti responden jarang mengonsumsi sayuran, sayuran yang dikonsumsipun tidak bervariasi.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pola makan sehat terdiri dari pengaturan jumlah dan jenis makanan. Makanan sehat yang dianjurkan terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, lipid dan protein sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral (Mokoginta et al, 2016).…”
Section: Pola Makan Sehatunclassified
“…Hal ini dikarenakan nasi dikonsumsi lebih dari satu kalis sehari. Nasi menjadi pilihan utama karena mudah diperoleh dan sudah menjadi suatu kebiasaan (Mokoginta et al, 2016 Berdasarkan hasil pre-test pada poin maka pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilaksanaan sesuai dengan kebutuhan siswa (97,7%) karena masih ada siswa yang belum pernah mendapatkan materi pola makan sehat di lingkungan sekolah mereka (69,8%) dan masih ada siswa yang belum mengetahui jenis makanan sehat serta syarat air minum berkualitas (32,6%). Siswa juga menyatakan bahwa topik materi yang disampaikan oleh pemateri menimbulkan keingintahuan para siswa (100%) dan pelaksanaan pengabdian yang dilakukan pada waktu yang tepat (67,4%).…”
Section: Humanism Vol1 No 2 Agustus2020unclassified