From ‘philosophy of sport’ to ‘philosophies of sports’? History, identity and diversification of sport philosophy

Abstract

My goal in this article is to give a portrait of how modern sport philosophy, which started in 1972, developed from relatively narrow paradigmatic borders to become a diverse and multiparadigmatic international discipline. This development has included several changes but also some continuity. I identify three main tenets that may be viable in the future. One is to focus on the traditional sport philosophical paradigm, which had an ambition to identify the essence of sport. A second option is to develop more specific approaches, focusing on single sports or types of sport, like football or climbing. A third alternative is to develop a philosophy, not only of sport but of 'homo movens', studying the moving human being in different environmental and socio-cultural contexts. All three options are viable and should be welcomed.

Education and Corporeality: Contributions from the Philosophy of Sport

“…It expanded when philosophers and educators started to reflect on sport on its terms instead of as a means to achieve educational ends [10]. Modern sport philosophy became a diverse and multi-paradigmatic international discipline nowadays [11] but it is possible to find previous references on the subject of games and sport.…”

Sudut Pandang Filsafat Terhadap Kesehatan Olahraga

“…Sementara di seluruh Eropa olahraga paradigmatik yang kami kenali sebagai olahraga Olimpiade dipraktikkan dan dipromosikan, begitu juga budaya gerakan alternatif termasuk kelompok kegiatan yang berhubungan dengan kebugaran dan kesehatan, dan organisasi olahraga untuk semua, dengan kegiatan yang diatur oleh aturan kompetitif dan klasifikasikan sebagai "olahraga". Praktik aktivitas gerakan seperti pembinaan, promosi kesehatan, dan pendidikan (Breivik, 2019). Fokus utamanya tidak akan pada makna olahraga itu sendiri, melainkan bagaimana olahraga (dalam arti luas) dapat menjadi bagian dari kesehatan olahraga yang bermakna.…”

“…telah berkontribusi pada pengembangan disiplin baru. Maka dari itu kita membutuhkan kedua kelompok di masa akan datang (Breivik, 2019). Filsafat olahraga sebagai bagian dari ilmu olahraga dan dilembagakan di sekolah-sekolah ilmiah olahraga membuat kontinuitas dan stabilitas sementara masukan dari para filsuf umum yang tertarik pada olahraga menambah ide-ide baru dan kontak dengan filsafat umum.…”

Foco de atención consciente y habilidades deportivas. Análisis de las principales líneas de investiga-ción experimental (Conscious focus of attention and sports skills. Analysis of the main lines of experimental research)

“…Esto se hizo visible gracias a la fundación de la primera asociación sobre el tema en Estados Unidos, la Philosophic Society for the Study of Sports, la cual posteriormente devino en la Internacional Association for the Philosophy of Sport. Breivik, (2019) ofrece un buen pantallazo del área. Como reconocen López-Frías (2011) y Torres y Campos (2010), el desarrollo de tal campo en países de habla hispana ha sido más bien lento y esporádico.…”