Abstract:The anomuran crabs of the family Albuneidae Stimpson, 1858 are specialized forms, living buried in sand. Because of their preferred habitat, they are very rarely encountered, and thus have been poorly studied in general (Osawa & Fujita 2012). They are commonly called “Sand crabs” (Boyko 2002). Worldwide, the Albuneidae family currently includes 48 species belonging to nine genera (Boyko & McLaughlin 2010). Among these species, the present study reported Albunea occulta Boyko, 2002 as new record to Indi… Show more
“…Berdasakan pengamatan pada hewan jantan diketahui ukuran tubuhnya lebih kecil, kemudian memiliki bentuk telson seperti spatula yang agak oval dan ditemukan tidak terdapatnya pleopod. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Marimuthu et al (2015), yang mengamati bentuk telson pada kepiting Albunea symmysta yang mengatakan bentuk dari telson kepiting albunea betina adalah flattened to ovate dan bentuk telson dari kepiting albunea jantan adalah spatulate.…”
Section: Gambar 2 Carapace Groove Kepiting Albunea Dariunclassified
Familia Albuneidae terdiri atas Sembilan Genus dan salah satunya yaitu Albunea. Distribusi Albunea di Indonesia telah dilaporkan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya terdapat di pesisir Cilacap, Kebumen, Yogyakarta, Aceh, dan Bengkulu. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Pantai Parangkusumo Yogyakarta telah ditemukan kepiting yang memiliki morfologi hampir sama dengan dengan spesies Albunea symmysta yang pernah ditemukan sebelumnya di lokasi yang berbeda. Atas dasar hal tersebut maka telah dilakukan kajian untuk mengetahui kepastian nama spesiesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepiting Albunea yang dimiliki oleh yang berasal dari pantai Parangkusumo Yogyakarta serta untuk mengetahui semua karakter performa dan meristik milik kepiting Albunea yang berasal dari pantai Parangkusumo. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan pengambilan sampel secara purposive random sampling. Sampel dari pantai Parangkusumo diambil sebanyak dua kali dengan interval waktu dua minggu, pengambilan sampel dilakukan hingga memperoleh jumlah sampel sebanyak 60 ekor. Identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologi, yang meliputi performa, morfometri dan meristik. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk performa dan meristik, sedangkan morfometrik dengan uji T.
Berdasarkan pengamatan performa morfologi, meristik, hasil penelitian yang didapat yaitu kepiting Albunea yang diperoleh dari Parangkusumo Yogyakarta adalah spesies Albunea symmysta yang memiliki karakter karapas dengan bentuk hampir empat persegi panjang, memiliki antenula yang sangat panjang, karapas dengan permukaan rata, memiliki dactylus pertama subchelate, memiliki 9-12 buah duri anterolateral dan memiliki tujuh buah segmen flagella antena
“…Berdasakan pengamatan pada hewan jantan diketahui ukuran tubuhnya lebih kecil, kemudian memiliki bentuk telson seperti spatula yang agak oval dan ditemukan tidak terdapatnya pleopod. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Marimuthu et al (2015), yang mengamati bentuk telson pada kepiting Albunea symmysta yang mengatakan bentuk dari telson kepiting albunea betina adalah flattened to ovate dan bentuk telson dari kepiting albunea jantan adalah spatulate.…”
Section: Gambar 2 Carapace Groove Kepiting Albunea Dariunclassified
Familia Albuneidae terdiri atas Sembilan Genus dan salah satunya yaitu Albunea. Distribusi Albunea di Indonesia telah dilaporkan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya terdapat di pesisir Cilacap, Kebumen, Yogyakarta, Aceh, dan Bengkulu. Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Pantai Parangkusumo Yogyakarta telah ditemukan kepiting yang memiliki morfologi hampir sama dengan dengan spesies Albunea symmysta yang pernah ditemukan sebelumnya di lokasi yang berbeda. Atas dasar hal tersebut maka telah dilakukan kajian untuk mengetahui kepastian nama spesiesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepiting Albunea yang dimiliki oleh yang berasal dari pantai Parangkusumo Yogyakarta serta untuk mengetahui semua karakter performa dan meristik milik kepiting Albunea yang berasal dari pantai Parangkusumo. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan pengambilan sampel secara purposive random sampling. Sampel dari pantai Parangkusumo diambil sebanyak dua kali dengan interval waktu dua minggu, pengambilan sampel dilakukan hingga memperoleh jumlah sampel sebanyak 60 ekor. Identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologi, yang meliputi performa, morfometri dan meristik. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk performa dan meristik, sedangkan morfometrik dengan uji T.
Berdasarkan pengamatan performa morfologi, meristik, hasil penelitian yang didapat yaitu kepiting Albunea yang diperoleh dari Parangkusumo Yogyakarta adalah spesies Albunea symmysta yang memiliki karakter karapas dengan bentuk hampir empat persegi panjang, memiliki antenula yang sangat panjang, karapas dengan permukaan rata, memiliki dactylus pertama subchelate, memiliki 9-12 buah duri anterolateral dan memiliki tujuh buah segmen flagella antena
Albuneid crabs are specialized and active sand-burrowing organisms. Despite their substantial diversity, their ability to avoid fishing gear leads to “under collection” and a discontinuous record of distribution. The present study documents the first distributional record of Albunea occulta Boyko, 2002 from the Bay of Bengal, eastern Indian Ocean. Albunea thurstoni Henderson, 1893 is also recorded for the first time from the area, i.e., from the Gulf of Mannar, southwestern Bay of Bengal. This study further reports variation in morphological characters, especially in the carapace grooves (CG) from previous records and across specimens from different regions. Morphometric characters were found useful in species discrimination, which is explained as well.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.