Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa maskulinitas pria ideal dalam iklan televisi Garnier Men Power White. Iklan merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi konsumen yang dikemas sedemikian rupa terhadap sebuah produk sehingga dapat menarik. Iklan tidak hanya sebatas memberikan atau menyampaikan informasi terkait dengan suatu produk. Namun, iklan dibuat sebagai bentuk penyampaian ideologi, gaya hidup, atau imaji sehingga hal ini dapat merubah atau membentuk stereotype baru di masyarakat. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode semiotika mengenai produksi sosial. Semiotika sebagai usaha intelektual mencoba untuk mengungkap dan menelaah sejauh mana makna yang muncul dari hubungan struktural yang ada dalam sistem tanda apa pun, dan bukan dari realitas eksternal yang tampak tergambarkan secara alami karena ia berkomitmen pada konsep hubungan sistematis yang beroperasi dalam struktur abstrak. Adapun analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat tanda-tanda iklan melalui potongan-potongan adegan dalam iklan. Potongan-potongan adegan dalam iklan Garnier Men Power Whitre ini menunjukan adegan-adegan maskulinitas. Dimana adegan maskulinitas dapat dilihat dari aksi dan tindakan yang dilakukan oleh aktor atau pemeran dalam iklan. Selain itu, juga dilihat berdasarkan pada latar belakang setting pengambilan iklan. Berdasarkan pada hasil analisa penelitian ini menunjukkan bagaimana maskulinitas dalam iklan. Hasil dari penelitian ini dilihat dari bagaimana aksi atau tindakan, fisik, dan setting latar belakang pengambilan iklan menunjukan stereotype maskulinitas pada laki-laki.