Maskulinitas Pria Ideal dalam Iklan Televisi Garnier Men Power White

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa maskulinitas pria ideal dalam iklan televisi Garnier Men Power White. Iklan merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi konsumen yang dikemas sedemikian rupa terhadap sebuah produk sehingga dapat menarik. Iklan tidak hanya sebatas memberikan atau menyampaikan informasi terkait dengan suatu produk. Namun, iklan dibuat sebagai bentuk penyampaian ideologi, gaya hidup, atau imaji sehingga hal ini dapat merubah atau membentuk stereotype baru di masyarakat. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode semiotika mengenai produksi sosial. Semiotika sebagai usaha intelektual mencoba untuk mengungkap dan menelaah sejauh mana makna yang muncul dari hubungan struktural yang ada dalam sistem tanda apa pun, dan bukan dari realitas eksternal yang tampak tergambarkan secara alami karena ia berkomitmen pada konsep hubungan sistematis yang beroperasi dalam struktur abstrak. Adapun analisa yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat tanda-tanda iklan melalui potongan-potongan adegan dalam iklan. Potongan-potongan adegan dalam iklan Garnier Men Power Whitre ini menunjukan adegan-adegan maskulinitas. Dimana adegan maskulinitas dapat dilihat dari aksi dan tindakan yang dilakukan oleh aktor atau pemeran dalam iklan. Selain itu, juga dilihat berdasarkan pada latar belakang setting pengambilan iklan. Berdasarkan pada hasil analisa penelitian ini menunjukkan bagaimana maskulinitas dalam iklan. Hasil dari penelitian ini dilihat dari bagaimana aksi atau tindakan, fisik, dan setting latar belakang pengambilan iklan menunjukan stereotype maskulinitas pada laki-laki.

Representation of masculinity in Garnier Men Acnofight ads on Youtube (Jhon Fiske's semiotic analysis of Garnier Men Ads by Iqbaal Ramadhan)

“…Some media advertisements portray different types of masculinity characters. The masculinity commonly portrayed or constructed in the media is a masculinity that emphasizes the "gladiatorial" character (Prayoga et al, 2021), which emphasizes power and dominance by the actor. However, in the Garnier Men Acnofight ad, the concept of masculinity that emerges is not that of a "gladiatorial" character.…”

“…Instead, it displays a hagemonic masculinity, which is more accepted by society than other types of masculinity. This hagemonic masculinity is portrayed through the image of a white, middle-class male who creates a set of attributes and norms in opposition to other types of masculinity (Prayoga et al, 2021). Hagemonic masculinity, as found in American culture, has several identifiable characteristics.…”

Laki-laki di Wilayah Publik, Representasi Laki-laki Ideal dalam Iklan Appeton Weight Gain

“…Maskulinitas dalam iklanpun menjadi indikator laki-laki ideal di masyarakat. Dengan iklan yang menunjukan keberanian laki-laki, serta latar tempat yang diambil dijalanan menimbulkan stereotipe bahwa laki-laki maskulin harus mempunyai keberanian dan juga ketangkasan (Prayoga et al, 2021) Sementara Shania Nur Hadiani dan kawan-kawan yang meneliti tentang representasi tubuh idela dalam iklan L-Man dalam salah satu poin kesimpulannya menyimpulkan bahwa; Representasi penampilan laki-laki ideal dalam iklan susu L-Men "Gain Mass-Man Guide tahun 2018" adalah sick pack, tinggi, gaya rambut model medium length hairstyle scissor cut, dan hidung mancung. (Shania Nur Hadiani, 2020).…”