2019
DOI: 10.20961/desa-kota.v1i1.14418.24-33
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Kawasan Permukiman Kumuh Di Surakarta

Abstract: <p class="Style1">Kawasan permukiman kumuh merupakan kawasan yang terabaikan dari pembangunan kota dengan kondisi lingkungan permukiman yang mengalami penurunan kualitas fisik, sosial ekonomi dan sosial budaya dan dihuni oleh orang-orang miskin, penduduk yang padat, serta dengan sarana prasarana yang minim. Di Surakarta terdapat tiga tipologi kawasan permukiman kumuh, yaitu kawasan permukiman kumuh bantaran sungai, kawasan permukiman kumuh padat perkotaan dan kawasan permukiman kumuh sepanjang rel kereta… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
5
0
7

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 17 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
7
Order By: Relevance
“…Faktor tersebut mengakibatkan bervariasinya kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo Yogyakarta. Selain faktor fisik, kualitas lingkungan permukiman kumuh juga ditentukan oleh faktor sosial budaya dan ekonomi (Krisandriyana, 2017). Sehingga faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman kumuh dapat dikaji dari ketiga faktor yaitu faktor fisik, faktor sosial dan faktor ekonomi masyarakat yang tinggall di kawasan tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Faktor tersebut mengakibatkan bervariasinya kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo Yogyakarta. Selain faktor fisik, kualitas lingkungan permukiman kumuh juga ditentukan oleh faktor sosial budaya dan ekonomi (Krisandriyana, 2017). Sehingga faktor yang mempengaruhi kualitas lingkungan permukiman kumuh dapat dikaji dari ketiga faktor yaitu faktor fisik, faktor sosial dan faktor ekonomi masyarakat yang tinggall di kawasan tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seperti hasil penelitian Nursyahbani & Pigawati (2015) yang mencirikan permukiman kumuh sebagai permukiman dengan kualitas bangunan rendah dan tidak layak huni, kepadatan bangunan tinggi dan kurang ruang terbuka, legalitas kepemilikan lahan tidak terjamin, didominasi oleh penduduk pendatang, kurang terlayani sarana air bersih dan air limbah, dan dihuni oleh penduduk berpenghasilan sangat rendah. Lebih lanjut, Krisandriyana et al (2019) menjelaskan bahwa faktor penentu karakteristik permukiman kumuh dapat saja berbeda, disesuaikan dengan tipologi dari kawasan kumuh itu sendiri, seperti kawasan permukiman kumuh di bantaran sungai, permukiman kumuh di sepanjang rel kereta api, dan permukiman kumuh padat perkotaan. Dari beberapa definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa permukiman kumuh adalah permukiman yang lingkungan hunian kualitasnya tidak layak untuk dihuni dan memiliki ciri-ciri, seperti kepadatan bangunan yang sangat tinggi dalam luasan wilayahnya yang sangat terbatas, rawan terjadinya penyakit sosial dan penyakit lingkungan, kualitas bangunannya yang sangat rendah, dan kurang terlayaninya sarana dan prasarana yang memadai.…”
Section: Karakteristik Permukiman Kumuhunclassified
“…Permukiman kumuh pada beberapa negara berkembang lain juga memiliki kondisi yang serupa dengan Indonesia, seperti Chimankar (2016) di India, Uddin (2018) di Bangladesh, dan Danso-wiredu & Midheme (2017) di Ghana yang mencirikan permukiman kumuh dengan kurangnya infrastruktur, seperti sanitasi, air bersih, layanan kesehatan, serta isu kepemilikan lahan Permukiman kumuh dapat muncul disebabkan oleh banyak faktor. Penelitian Krisandriyana et al (2019) mengungkapkan bahwa permukiman kumuh dapat muncul disebabkan faktor tata ruang, ekonomi, dan status lahan. Serupa dengan Surtiani (2006) yang menyatakan bahwa kondisi tingkat penghasilan, status kepemilikan hunian, dan lama tinggal mempengaruhi kondisi kekumuhan suatu kawasan.…”
unclassified
“…Priority factors that influence dense urban slums are urban land factors, spatial factors, and economic factors (Mahamud et al, 2016). Simultaneously, the priority factors that influence slum areas along the railroad tracks are the building's ownership status, economic factors, and spatial factors (Krisandriyana et al, 2019). Krisandriyana et al (2019) found that slum areas in Surakarta city consist of three typologies, namely slum areas along the riverbanks, densely populated urban slum areas, and slum areas along the railroad tracks.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Simultaneously, the priority factors that influence slum areas along the railroad tracks are the building's ownership status, economic factors, and spatial factors (Krisandriyana et al, 2019). Krisandriyana et al (2019) found that slum areas in Surakarta city consist of three typologies, namely slum areas along the riverbanks, densely populated urban slum areas, and slum areas along the railroad tracks. This area is relatively neglected due to the decline in its physical, socio-economic, and socio-cultural qualities.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%