Abstract:Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Central Java Province is in the second position after East Java-based on mortality rates and Temanggung District is one of the areas in Central Java, which is in high endemic status. The level of dependence of DHF in an area can be influenced by DHF in other adjacent areas. The spread of this disease through mosquito bites from one place to another depends on the presence of the cases and the vector of Aedes sp. This study aimed to identify factors related to the clustering pa… Show more
“…Latar Belakang Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia berfluktuasi setiap tahunnya dan angka kesakitannya cenderung meningkat dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia sepanjang 2021 dengan angka kesakitan (incidence rate) kasus DBD sebesar 27 per 100.000 (Pascawati et al, 2022). Sementara angka kesakitan kasus DBD di Provinsi Bali Tahun 2021 adalah sebesar 61,3 per 100.000 penduduk.…”
Angka kesakitan DBD di Kabupaten Badung tahun 2021 mencapai 55 per 100.000 penduduk, sementara di Kecamatan Kuta Utara mencapai besaran yang sama. Angka ini di atas target nasional yaitu tidak lebih dari 49 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan menggambarkan karakteristik penderita DBD, memetakan daerah risiko serta menetapkan strategi terbaik pencegahan dan pengendalian DBD di Kecamatan Kuta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita DBD terbanyak adalah kelompok umur dewasa dan berjenis kelamin laki-laki. Penyebab tingginya angka DBD di Kecamatan Kuta Utara antara lain karena kepadatan penduduk yang tinggi serta banyaknya mobilitas masyarakat. Penyebab lainnya adalah adanya penolakan dari masyarakat serta jumantik yang tidak bekerja dengan baik. Penelitian ini menyimpulkan Desa Canggu dan Desa Tibu Beneng termasuk kategori Daerah Risiko rendah, Kelurahan Kerobokan dan Kelurahan Kerobokan Kaja termasuk dalam Daerah Risiko Sedang, sedangkan Desa Dalung dan Kelurahan Kerobokan Kelod termasuk kategori Daerah Risiko Tinggi. Hasil scoring menunjukkan bahwa prioritas pertama strategi pencegahan dan pengendalian DBD adalah meningkatkan Promosi dan Edukasi Kesehatan kepada masyarakat. Rekomendasi penelitian ini antara lain melakukan promosi dan edukasi secara massif kepada masyarakat, menggerakkan semua komponen masyarakat, perlunya dukungan anggaran dan pelatihan kepada pengelola program serta pengembangkan aplikasi sistem informasi surveilans penyakit.
“…Latar Belakang Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia berfluktuasi setiap tahunnya dan angka kesakitannya cenderung meningkat dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, ada 73.518 kasus DBD di Indonesia sepanjang 2021 dengan angka kesakitan (incidence rate) kasus DBD sebesar 27 per 100.000 (Pascawati et al, 2022). Sementara angka kesakitan kasus DBD di Provinsi Bali Tahun 2021 adalah sebesar 61,3 per 100.000 penduduk.…”
Angka kesakitan DBD di Kabupaten Badung tahun 2021 mencapai 55 per 100.000 penduduk, sementara di Kecamatan Kuta Utara mencapai besaran yang sama. Angka ini di atas target nasional yaitu tidak lebih dari 49 per 100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan menggambarkan karakteristik penderita DBD, memetakan daerah risiko serta menetapkan strategi terbaik pencegahan dan pengendalian DBD di Kecamatan Kuta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita DBD terbanyak adalah kelompok umur dewasa dan berjenis kelamin laki-laki. Penyebab tingginya angka DBD di Kecamatan Kuta Utara antara lain karena kepadatan penduduk yang tinggi serta banyaknya mobilitas masyarakat. Penyebab lainnya adalah adanya penolakan dari masyarakat serta jumantik yang tidak bekerja dengan baik. Penelitian ini menyimpulkan Desa Canggu dan Desa Tibu Beneng termasuk kategori Daerah Risiko rendah, Kelurahan Kerobokan dan Kelurahan Kerobokan Kaja termasuk dalam Daerah Risiko Sedang, sedangkan Desa Dalung dan Kelurahan Kerobokan Kelod termasuk kategori Daerah Risiko Tinggi. Hasil scoring menunjukkan bahwa prioritas pertama strategi pencegahan dan pengendalian DBD adalah meningkatkan Promosi dan Edukasi Kesehatan kepada masyarakat. Rekomendasi penelitian ini antara lain melakukan promosi dan edukasi secara massif kepada masyarakat, menggerakkan semua komponen masyarakat, perlunya dukungan anggaran dan pelatihan kepada pengelola program serta pengembangkan aplikasi sistem informasi surveilans penyakit.
“…Kejadian dan penularan DHF dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, urbanisasi, penurunan sistem pengelolaan sampah dan pengendalian vektor yang kurang efektif [3] World Health Organisation (WHO) regional Asia Tenggara melaporkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami wabah dengue haemorrhagic fever (DHF) pada 1968. Angka kejadian dengue fever (DF)/ DHF adalah 1,6 juta kasus yang tersebar di seluruh dunia [4]. Kasus DHF di Indonesia tahun 2017 mencapai 68.407 kasus.…”
Demam berdarah (DB) / dengue fever (DF) adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama Aedes aegypty atau Aedes albopictus sebagai vektor dari virus dengue. Penyebab dari DF adalah infeksi dari salah satu virus dari 4 serotipe virus dengue (DENV-1, 2, 3, dan 4). Pengendalian vektor virus dengue dapat dilakukan dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat pada kelompok PKK RT. 6 RW.28 Bukit Mutiara Jaya III adalah untuk meningkatkan ketentraman masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan penerapan aplikasi BUTIK untuk mempermudah PSN dan mempercepat proses pelaporan. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan survey lokasi, mengurus permohonan menjadi mitra dan ijin kegiatan kepada ketua PKK. Pelaksaan pengabdian kepada masyarakat meliputi sosialisasi penggunaan aplikasi BUTIK, anggota PKK memasang aplikasi pada smartphone milik pribadi, kemudian pelaksanaan PSN ke rumah warga dengan menggunakan aplikasi BUTIK. Hasil kegiatan berdasarkan kuisioner menjunjukkan 97% peserta setuju bahwa aplikasi BUTIK membantu dan bermanfaat dalam pelaksanaan PSN. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan adalah Aplikasi BUTIK telah disosialisasikan dan diterapkan kepada kelompok PKK Rt. 6 Bukit Mutiara Jaya III dan peserta merasa aplikasi BUTIK bermanfaat untuk peningkatan kesehatan dan mempermudah pelaporan PSN di kelompok PKK Rt. 6 Bukit Mutiara Jaya III.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.