2016
DOI: 10.22435/kespro.v6i1.4756.31-44
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Pendukung Keberhasilan Praktik Inisiasi Menyusu Dini Di Rs Swasta Dan Rumah Sakit Pemerintah Di Jakarta

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(12 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Some family members in this study were permitted to stay with mothers in the delivery room, but in these situations, the health care providers did not facilitate breastfeeding initiation and the family member could not make the breastfeeding initiation decision by themselves. In addition, some hospitals do not have a breastfeeding initiation policy; so health care providers do not initiate breastfeeding within the 1st hour of an infant's birth [45]. A study in Indonesia found that the health care providers' attitudes toward breastfeeding initiation had a more significant effect on breastfeeding initiation practice than family support did [46].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Some family members in this study were permitted to stay with mothers in the delivery room, but in these situations, the health care providers did not facilitate breastfeeding initiation and the family member could not make the breastfeeding initiation decision by themselves. In addition, some hospitals do not have a breastfeeding initiation policy; so health care providers do not initiate breastfeeding within the 1st hour of an infant's birth [45]. A study in Indonesia found that the health care providers' attitudes toward breastfeeding initiation had a more significant effect on breastfeeding initiation practice than family support did [46].…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Noviati dan Mujiati (2015) mengemukakan bahwa faktor tingginya tingkat keberhasilan pelaksanaan IMD dikarenakan adanya sinergi antar tenaga kesehatan dalam pelaksanaan persalinan yang aman dan nyaman bagi ibu dan bayi, pengetahuan ibu yang baik mengenai manfaat IMD serta dukungan suami dan tenaga kesehatan mulai dari proses persalinan sampai proses IMD selesai dilakukan (3) .…”
Section: Iunclassified
“…Pada operasi sesar digunakan obat anastesi yang menimbulkan efek mual dan muntah, sehingga IMD tidak dapat dilanjutkan hingga 2 jam. 25 Utami Roesli menyebutkan bahwa beberapa kondisi medis yang menyebabkan IMD tidak dapat dilakukan seperti bayi hipotermia karena suhu ruangan yang terlalu dingin, bayi keracunan mekonium ( kotoran atau feses yang dihasilkan bayi selama di dalam rahim), bayi afeksia (kekurangan oksigen pada pernapasan yang bersifat membahayakan), ibu pendarahan hebat, ibu kehilangan kesadaran, serta bayi premature dengan berat kurang dari 2500 gram. 26 Selain cara menghangatkan bayi yang konvensional dengan inkubator dan skin to skin, dalam penelitian ini juga dilakukan cara perawatan bayi dengan cara tradisional di rumah yaitu dengan membuat suasana hangat di sekitar anak misalnya dengan meletakkan lampu yang menyorot langsung ke anak dan meletakkan botol-botol beling berisi air hangat disekitar anak berbaring.…”
Section: Pembahasanunclassified