Factors Affecting Nurses’ Compliance in Implementing Standard Precautions in Government Hospital in Yogyakarta

Sagita, Rina Wijayanti; Pangastuti, Heny Suseani; Alim, Syahirul

doi:10.20956/icon.v3i2.4972

Cited by 5 publications

(5 citation statements)

References 10 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…However, based on the results of the study, somebody found that from the number of respondents (84.4%) who had good knowledge about the use of PPE, only some respondents (52.6%) had a good perception of risk, meaning that respondents knew that the use of PPE needed to be applied in services. To patients but respondents only consider the use of PPE to prevent the possibility of which states that there is no significant relationship between barriers to using PPE (10).…”

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Analysis of Compliance With the Use of Ppe During the Covid-19 Pandemic at Puskesmas Dumbayabulan Year 2022

Djakaria

2022

MIPHMP

View full text Add to dashboard Cite

In the Covid-19 case in Indonesia itself, the government has issued a status disaster emergency starting on February 29, 2020, related to this virus pandemic. Personal Protective Equipment (PPE) is used to protect oneself or the body against the dangers of work accidents and the risk of contracting the virus, especially related to biological hazards. This study aims to analyze the factors related to health workers' compliance with the use of PPE during the COVID-19 pandemic in the Dumbaya Bulan Health Center Work Area. This study uses a Chi-Square design. The population is 38 people, and the research sample is presented. Data were collected by data analysis using chi-square. Results: the study showed that the variables, namely knowledge (p=0.007) and information and research (p=0.010), had a significant relationship with health workers' compliance in using PPE in Dumbayabulan Health Center. Meanwhile, perceptions of risk (p=1,000), barriers (p=0,252), workload (p=0,160), safety climate (p=0,313) and availability of facilities and facilities (p=0,517) did not have a significant relationship with compliance. health workers in the use of PPE at Dumbayabulan Health Center. Increasing vigilance in infection prevention and control in treating patients using PPE is necessary.

show abstract

Section: Resultsmentioning

confidence: 99%

Analysis of Compliance With the Use of Ppe During the Covid-19 Pandemic at Puskesmas Dumbayabulan Year 2022

Djakaria

2022

MIPHMP

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Hasil penelitian yang dilakukan di RS Aceh menunjukkan bahwa sebagian besar perawat pelaksana memiliki perilaku yang baik dalam penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dilihat dari faktor internal (52.5%) maupun factor eksternal (58.8%) (Nazirah & Yuswardi, 2017). Hasil penelitian yang menunjukkanfaktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat di RS Pemerintah Yogyakarta terhadap kewaspadaan standard meliputi motivasi dan pengalaman kerja, dimana faktor yang paling dominan mempengaruhi kewaspadaan standard sebagai penerapan K3 yaitu motivasi (Sagita, 2019).…”

Section: Hasilunclassified

“…Hasil penelitian yang menunjukkan faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat di RS Pemerintah Yogyakarta terhadap kewaspadaan standard meliputi motivasi dan pengalaman kerja, dimana faktor yang paling dominan mempengaruhi kewaspadaan standard sebagai penerapan K3 yaitu motivasi (Sagita, 2019). Motivasi dan pengalaman kerja mempengaruhi kepatuhan perawat dalam melaksanakan kepatuhan penerapan konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja.…”

Section: Sehingga Kepercayaan Ini Yang Mendasari Perawat Untuk Menerapkan Kesehatan Danunclassified

Penerapan Konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit oleh Perawat

Evalina¹

2020

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Rumah Sakit menurut World Health Organization (2015) merupakan asset penting bagi masyarakat yang termasuk ke dalam bagian dari kesatuan organisasi sosial dan kesehatan, dimana pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan jenis intervensi yang diberikan dalam sistem dan pelayanan kesehatan serta pendidikan. Sehingga dalam hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemberian pelayanan yang berkualitas dapat menimbulkan juga potensi bahaya di rumah sakit. Potensi bahaya di rumah sakit dapat disebabkan oleh berbagai factor yaitu fisik, kimia, biologi, ergonomi, psikososial, mekanikal, elektrikal, dan limbah. Rumah Sakit (RS) dalam melakukan pengelolaan dan pengendalian potensi bahaya agar terciptanya kondisi RS yang sehat, aman, nyaman, dan selamat bagi sumber daya manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit, maka perlu penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (Kementerian Kesehatan RI, 2016).Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan sebuah upaya dalam rangka menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Tujuan diberlakukan K3 adalah agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi, baik dari segi fisik, mental, maupun social dengan berbagai usaha yang dilakukan. Usaha tersebut meliputi preventif dan kuratif terhadap penyakit maupun gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum (Redjeki, 2016). Sehingga penerapan K3 merupakan salah satu standard pelayanan yang perlu diperhatikan oleh seluruh aspek yang ada di RS.

show abstract

“…Hal ini ditunjukkan dengan dari faktor internal (52.5%) maupun faktor eksternal (58.8%) (Nazirah & Yuswardi, 2017). Hasil penelitian yang menunjukkan faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat di RS Pemerintah Yogyakarta mengenai standar kewaspadaandalam hal ini adalah motivasi serta pengalaman kerja, dimana faktor yang paling mempengaruhi standar kewaspadaan sebagai penerapan K3 yaitu motivasi (Sagita, 2019).…”

Section: Hasilunclassified

Peran Perawat dalam Pelaksanaan Budaya dalam Lingkup Kerja Perawat untuk Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Evalina¹

2020

Preprint

View full text Add to dashboard Cite

Rumah Sakit adalah aset penting bagi seluruh masyarakat, dimana aset ini termasuk ke dalam bagian dari kesatuan organisasi sosial dan kesehatan dan pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan jenis intervensi yang diberikan dalam sistem, pelayanan kesehatan serta pendidikan (World Health Organization, 2015). Sehingga dalam hal ini diperlukan kualitas pelayanan yang bermutu dan maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Hughes dalam Yulia et al. (2012) bahwa Rumah Sakit akan mengutamakan dalam hal mutu pelayanan dengan berbagai pengembangan program khususnya keselamatan pasien agar membentuk budaya keselamatan pasien yang dilakukan oleh perawat.Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) termasuk sebuah upaya gunamenjamin serta menciptakan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani dari pihak tenaga kerja, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Tujuan diberlakukan K3 adalah agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang tinggi, baik dari segi fisik, mental, maupun sosial dengan berbagai usaha yang dilakukan. Usaha tersebut meliputi preventif dan kuratif terhadap penyakit maupun gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum (Redjeki, 2016). Sehingga penerapan K3 merupakan salah satu standar pelayanan yang perlu diperhatikan oleh seluruh aspek yang ada di RS.Berbagai hasil penelitian mengenai keselamatan pasien menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara elemen budaya keselamatan dan hasil yang dirasakan oleh pasien. Tingkat keselamatan pasien yang tinggi dapat memberikan manfaat positif bagi pelayanan terhadap pasien juga dapat berpengaruh terhadapabiaya perawatan kesehatan. Peran dari budaya keselamatan pasien sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan yang bermutu.Perawat merupakan salah satu tenagakesehatan yang memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi rumah sakit. Hal ini didukung dengan kebutuhan tenaga perawat yang termasuk kedalam jumlah dengan porsiterbesar di pelayanan rumah sakit. Perawat memiliki kontak terbanyak dengan pasien.Akibatnya perawat memiliki potensi terpapar bahaya dan kesalahan dalam memberikan pelayanan.Perawat adalah tenaga kesehatan yang termasuk dalam komponen penting guna pengembangan program keselamatan pasien di Rumah Sakit. Keselamatan merupakan langkah pertama dalam meningkatkan performa pelayanan yang berkualitas. Pengembangan budaya keselamatan pasien merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu (Yulia et al., 2012).Peran perawat dalam mengembangkan mutu pelayanan dengan keselamatan pasien(Hughes, 2008 dalam Yulia et al., 2012). Kesalahan yang dilakukan oleh perawat dapat terjadi dalam rangkaian asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian keperawatan, analisa data keperawatan, penarikan diagnosa keperawatan, perencaan keperawatan, pelaksanaan intervensi keperawatan, hingga proses evaluasi keperawatan. Kesalahan yang dapat dilakukan oleh perawat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini perlu diketahui dalam rangka pengembangan mutu pelayanan serta keselamatan pada pasien. Peran perawat dalam memberlakukan budaya keselamatan pasien menjadi salah satu cara dalam meningkatkan mutu dan pelayanan di Rumah Sakit. Sehingga penulis tertarik untuk mengetahui lebih mengenai peran perawat dalam pelaksanaan budaya lingkup kerja untuk peningkatan keselamatan pasien di rumah sakit.

show abstract

Factors Affecting Nurses’ Compliance in Implementing Standard Precautions in Government Hospital in Yogyakarta

Cited by 5 publications

References 10 publications

Analysis of Compliance With the Use of Ppe During the Covid-19 Pandemic at Puskesmas Dumbayabulan Year 2022

Analysis of Compliance With the Use of Ppe During the Covid-19 Pandemic at Puskesmas Dumbayabulan Year 2022

Penerapan Konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit oleh Perawat

Peran Perawat dalam Pelaksanaan Budaya dalam Lingkup Kerja Perawat untuk Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Contact Info

Product

Resources

About