Exploring the Implementation of Local Wisdom-Based Character Education among Indonesian Higher Education Students

Abstract

Samin is an Indonesian tribe at Mount Kendeng, exactly in the cities of Blora and Bojonegoro. Samin people reject school, fez, polygamy, long trousers, and trade. Although they look like out of date, they have 7 good characters i.e discipline, honesty, responsibility, cooperation, tolerance, social care, and environmental care. This research aimed at investigating the strategies for implementing local wisdombased character education among Indonesian higher education students by focusing on the values sated in Jamuskalimasada book of Samin Community. The data of this phenomenological research were collected by observation, interview, questionnaire, and documentation. The findings demonstrated that teaching character education in the higher education based on local wisdom could be conducted by integrating values and aesthetics in the course, internalizing positive values to students, habituation and training, providing example and model, creating characterized-situation based on local wisdom, and civilizing. Value-based vision of study program or campus can be achieved through educational strategy formulation including value habituation, value role model, value internalization, value integration in learning, and cultural value. Teaching character education was related to both character actualization programmed in the lesson plan and good example provision in the classroom and daily campus activities.

The effect of integrated flipped classroom with local cultural values on character building in higher education

“…Local cultural values are the educative values found in a particular cultural area. The integration of local cultural values into education is commonly known as ethnopedagogy (Hidayati et al, 2020). Indonesia is rich with cultures of which values can be integrated into learning.…”

“…The character will always be at the forefront of maintaining and sustaining the nation's strength to face every change and challenge globally (Choli & Raihan, 2020;Komalasari & Saripuddin, 2018). Individuals with good character understand moral concepts and attitudes and are able to demonstrate good moral behavior in their environment (Hidayati, Waluyo, Winarni, & Suyitno, 2020). Therefore, character-building must be fought for through character education to avoid character problems and crises.…”

Implementasi Gaya Kepemimpinan Guru dan Disiplin Murid

“…Pala, (2011) menjelaskan bahwa siswa ingin lebih dekat hubungan dengan guru untuk menemukan dukungan moral kapan pun mereka membutuhkannya. Kepemimpinan guru tidak jarang membutuhkan kemampuan yang kuat untuk melakukannya sendiri (Hidayati et al, 2020). Hal ini yang dialami oleh guru dalam upaya meningkatkan kinerjanya di SMP Sinar Husni.…”

Analisis Kelebihan dan Kekurangan dalam Pembelajaran Daring di SDN Pesanggrahan 01 Kota Batu Malang

“…Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang membutuhkan dorongan atau motivasi untuk menggerakkan ke arah lebih baik, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi tahu (Darmuki et al 2017). Perubahan tingkah laku tersebut bisa berupa dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik (Darmuki et al 2017;Hidayati et al 2020). Belajar juga dapat didefinisikan sebuah proses dimana tingkah laku ditimbulkan/berubah melalui latihan dan pengalaman (Hariyadi and Darmuki 2019).…”

“…Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Hidayati 2020). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Darmuki dkk., 2017;Darmuki dkk., 2018;Hidayati et al 2020). KBM merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik sehingga peserta didik tumbuh dan berkembang dengan baik Darmuki and Hariyadi 2019).…”