Estimasi Stok Karbon Tanah Organik Pada Mangrove Di Teluk Kaba Dan Muara Teluk Pandan Taman Nasional Kutai

Abstract

Hutan mangrove Taman Nasional Kutai merupakan ekosistem penting yang harus dijaga dan ditingkatkan kelestariannya. Degradasi ekosistem mangrove melalui berbagai aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama berkurangnya kemampuan hutan mangrove dalam menyerap dan menyimpan karbon. Hutan mangrove dianggap sebagai ekosistem yang paling banyak menyimpan karbon di dunia yang sebagian besar karbon tersimpan di tanah. Pada lokasi penelitian ditemukan rata-rata C-organik di Muara Teluk Pandan sebesar 2,20% dan di Teluk Kaba memiliki rata-rata C-organik sebesar 2,27%. Rendahnya kandungan C-organik telah mempengaruhi stok karbon tanah. Di kedua lokasi memiliki kisaran stok karbon tanah, yaitu sebesar 66,2-116,1 ton/ha. Rata-rata stok karbon tanah di Teluk Kaba sebesar 74,85 ton/ha, kemudian rata-rata stok karbon tanah di Muara Teluk Pandan sebesar 94,43 ton/ha. Berdasarkan literatur dan hasil penelitian yang terkait, menunjukkan stok karbon tanah mangrove di lokasi penelitian tergolong rendah. Adanya berbagai aktivitas manusia dan perubahan tata guna lahan terutama untuk tambak telah berpotensi menyebabkan terganggunya ekosistem mangrove termasuk fungsi mangrove sebagai penyimpan karbon.

Serapan Dan Stok Karbon Di Vegetasi Mangrove Pantai Ketapang, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

“…Serapan dan stok karbon pada biomassa tegakan mangrove disajikan pada Tabel 1. (Sulistyorini et al, 2020). Serapan karbon tegakan mangrove di Provinsi Lampung untuk Desa Purworejo, Kabupaten Lampung Timur berkisar antara 12,83 kg C/m 2 -47,06 kg C/m 2 (Kusuma et al, 2022) sedangkan Desa Sungai Nibung, Kabupaten Tulang Bawang berkisar antara 2,49 kg C/m 2 -59,75 kg C/m 2 (Kusuma et al, 2023).…”

Estimation of Carbon Reserves in Sediments in the Mangrove Ecosystem of Bukit Batu Village, Bengkalis Regency, Riau

“…The difference in the value of the total carbon content of mangrove sediments is due to the different conditions of mangrove cover at each location, the types of mangroves that grow at each location, and also the characteristic structure of the soil sediments at each location 21 . The low carbon content in mangrove sediments can be caused by various human activities, and changes in land use for ponds have the potential to disrupt mangrove ecosystems as carbon stores 22 .…”

Dinamika Nitrat (NO3) dan Fosfat (PO4) Pada Kerapatan Mangrove Yang Berbeda di Pantai Ringgung, Pesawaran, Lampung

“…Karbon organik yang diperoleh cukup rendah, hal ini disebabkan oleh kedalaman pengambilan sampel sedimen yang masih dalam rentang kedalaman hanya sampai 25 cm hingga 30 cm. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Sulistyorini et al, (2020) bahwa, pada kedalaman tanah 0,5 m sampai lebih dari 3 m kaya dengan tanah organik, pada kedalaman tersebut menyumbang 49 ̶ 98% penyimpanan karbon. Perbedaan persentase hasil karbon organik juga dapat disebabkan oleh jenis substrat yang terdapat pada masing-masing stasiun.…”

“…Hal ini dapat dipengaruhi oleh rendahnya nilai persentase karbon yang diperoleh disebabkan oleh kedalaman pengambilan sampel sedimen yang masih dalam rentang kedalaman hanya sampai 25 cm hingga 30 cm. Menurut Sulistyorini et al, (2020) pada kedalaman tanah 0,5 m sampai lebih dari 3 m kaya dengan tanah organik, kedalaman tersebut menyumbang 49-98% penyimpanan karbon. Gambar 5.…”