2019
DOI: 10.32668/jkep.v4i2.254
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektifitas Debridemen Mekanik Pada Luka Bakar Derajat III Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka

Abstract: Third degree burn is a special wound cause consist of eschar for a long time. Kept eschar in third degree burn will delay healing procces. That is why eschar should be disapper by debridement process. Mechanical debridement used in this research. The aim of this research is to know the differences between mechanical debridement 24 hour and 48 hour in healing acceleration. This research is a true experimental by using post test only control group design. The samples was selected by simple random sampling and wa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pasien diabetes melitus beresiko tinggi mengalami ansietas dan depresi yang disebabkan oleh banyak faktor, oleh sebab itu perawat harus memiliki pengetahuan dan pendidikan kesehatan yang lebih mendalam agar mampu mengontrol kadar hemoglobin glikosilasi untuk mengurangi level ansietas dan depresi pasien (Wen et al, 2023) Evaluasi keberhasilan terapi pengobatan yang dilaksanakan dapat diukur dengan melihat nilai kadar gula darah yang terkontrol, selain dengan minum obat teratur, diet dan olah raga rutin, diperlukan juga pasien mampu mengatasi ansietas dengan baik, sehingga mendukung fase penyembuhan luka yang dialami pasien (Erika Utari dewi, 2018) Tindakan debridemen terdiri dari banyak pilihan metode yaitu debridemen mekanik, enzimatik dan pembedahan, berbagai metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, pada kasus penelitian ini dokter sering melakukan pilihan tindakan debridemen pembedahan untuk mengatasi luka kronis, hal ini sering kali mengakibatkan pasien memiliki level ansietas sedang-berat, yang berdampak terhadap proses penyembuhan luka (Afiani et al, 2019) Luka kronis yang dilakukan dengan tindakan operasi debridemen akan menimbulkan intensi sekunder yang berdampak buruk bagi pasien secara fisik dan…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pasien diabetes melitus beresiko tinggi mengalami ansietas dan depresi yang disebabkan oleh banyak faktor, oleh sebab itu perawat harus memiliki pengetahuan dan pendidikan kesehatan yang lebih mendalam agar mampu mengontrol kadar hemoglobin glikosilasi untuk mengurangi level ansietas dan depresi pasien (Wen et al, 2023) Evaluasi keberhasilan terapi pengobatan yang dilaksanakan dapat diukur dengan melihat nilai kadar gula darah yang terkontrol, selain dengan minum obat teratur, diet dan olah raga rutin, diperlukan juga pasien mampu mengatasi ansietas dengan baik, sehingga mendukung fase penyembuhan luka yang dialami pasien (Erika Utari dewi, 2018) Tindakan debridemen terdiri dari banyak pilihan metode yaitu debridemen mekanik, enzimatik dan pembedahan, berbagai metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, pada kasus penelitian ini dokter sering melakukan pilihan tindakan debridemen pembedahan untuk mengatasi luka kronis, hal ini sering kali mengakibatkan pasien memiliki level ansietas sedang-berat, yang berdampak terhadap proses penyembuhan luka (Afiani et al, 2019) Luka kronis yang dilakukan dengan tindakan operasi debridemen akan menimbulkan intensi sekunder yang berdampak buruk bagi pasien secara fisik dan…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(1) PENDAHULUAN Luka bakar merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang terjadi karena kontak dengan sumber panas seperti api, air mendidih, minyak panas, sengatan listrik dan bahan kimia (Laily & Naviati, 2019). Luka bakar yaitu luka yang unik diantara bentuk -bentuk luka yang lain karena meliputi jaringan mati yang berada pada luka tersebut dan apabila tidak ditangani dengan tepat maka luka tersebut dapat terjadi infeksi (Herlianita et al, 2020) Luka bakar dapat menimbulkan syok hipovolemik, infeksi, ketidakseimbangan elektrolit dan distress pernafasan, apabila kebakaran diruangan tertutup dan luka terjadi diwajah dapat menyebabkan kerusakan mukosa jalan nafas karena menghirup uap panas (Afiani et al, 2019) Pertolongan pertama yang diberikan saat ditempat kejadian tujuannya untuk menyelamatkan kehidupan, mencegah kesakitan semakin parah dan karakteristik luka bakar semua luka kecuali luka bakar derajat 3 yang timbul area putih atau cokelat gelap seperti hangus pada kulit yang dapat menimbulkan syok dan infeksi (Wisnu kanita et al, 2021) Prevalensi luka bakar didunia masih tergolong tinggi, angka kematian mencapai 180.000 korban meninggal dunia dan diwilayah Afrika dan Asia Tenggara sebanyak 60% kematian setiap tahunnya (Afiani et al, 2019) Data dari American Burn Association (ABA) pada tahun 2010 sampai 2015 Amerika Serikat mengalami peningkatan dari 163.000 kasus menjadi 558.400 kasus, 70% pasien yaitu laki -laki dengan usia 32 tahun, 18% anak -anak usia dibawah 5 tahun dan 12% kasus pada pasien yang berusia lebih dari 60 tahun. Di Indonesia sendiri angka kejadian luka bakar sangat tinggi, lebih dari 250 jiwa pertahun meinggal dunia.…”
unclassified