Efektifitas Beberapa Tanaman dalam Mengendalikan Lalat Rumah (Musca domestica)

Abstract

WHO menyatakan diare sebagai ancaman kesehatan. Di Indonesia, hingga saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi diare di Provinsi Lampung tahun 2018 sebesar 4,51% menyebar di setiap kabupaten / kota. Peningkatan penyakit diare terjadi karena mengkonsumsi makanan yang tercemar oleh mikroorganisme melalui perantara lalat. Hingga saat ini belum ada penelitian yang dilakukan untuk menguji efektifitas berbagai tanaman dalam mengendalikan lalat rumah (Musca domestica). Penelitian bertujuan mendapatkan bahan aktif potensial sebagai bioinsectisida berbasis tanaman dan membuktikan bahwa bahan aktif pada tanaman dapat digunakan sebagai bioinsectisida untuk mengendalikan lalat. Tahapannya adalah ekploring bahan aktif pada tanaman, penentuan tanaman dengan kandungan bahan aktif tertinggi, dan uji coba ektrak tanaman terhadap mortalitas lalat. Penelitian ini merupakan eksperimen dengan rancangan faktorial. Variabel yang dikaji adalah konsentrasi dan waktu kontak terhadap kematian lalat dengan dua kali pengulangan. Penelitian ini menemukan tanaman yang efektif sebagai bioinsectisida dalam mengendalikan lalat rumah (Musca domestica) adalah daun pepaya

Soursop leaf extract (Annona muricata L) as a biochemical pesticide against fruit flies (Bactrocera sp)

“…Research studies found that the death of flies on exposure to soursop leaf extract (97.25%) with the highest level of effectiveness at a dose of 25%, for 15 minutes. Flavonoids are believed to be the compounds responsible for the death of flies (Ahyanti, Yushananta & Usman, 2023).…”

KOMBINASI EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus) DAN DAUN SIRSAK (Annona muricata) SEBAGAI BIO-LARVASIDA

“…Beberapa penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bahwa flavonoid memiliki aktivitas sebagai insectisida terhadap beberapa serangga (Ahyanti et al, 2022;Jannah & Yuliani, 2021;Saputri et al, 2021;Yushananta & Mei, 2021). Senyawa flavonoid memiliki sifat yang selektif terhadap hama, tidak berbahaya bagi manusia, dapat terurai di lingkungan, tidak meninggalkan residu beracun terhadap inang yang sudah resisten terhadap insektisida, dan kompatibel dengan teknik pengendalian hama yang lainnya (Ahyanti et al, 2022;Jannah & Yuliani, 2021;Saputri et al, 2021;Yushananta & Mei, 2021).…”

“…aegypti. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa dosis dan waktu paparan memberikan efek positif terhadap mortalitas larva (Ahyanti et al, 2022;Al-Husseini et al, 2020;Anisah & Sukesi, 2018;Kurniawan & Ropiqa, 2021;Pritacindy et al, 2017;Yushananta & Ahyanti, 2021).…”

“…Keberadaan flavonoid dalam tanaman menambah kemampuan tanaman dalam mengendalikan larva (Ahyanti et al, 2022). Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa Daun Tapak Dara dan Daun Sirsak memiliki kemampuan membunuh larva dan berpotensi sebagai bioinsectisida dalam mengendalikan larva nyamuk, khususnya Aedes aegypti.…”