2020
DOI: 10.24252/nature.v7i2a8
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

DEFINING THE CONCEPTS & APPROACHES IN VERNACULAR ARCHITECTURE STUDIES

Abstract: Abstrak_ Makalah ini membahas arsitektur vernakular dalam hal konsep dan pendekatan dalam studi. Keragaman definisi, sikap, dan preferensi telah menghasilkan berbagai pendekatan dalam beberapa dekade terakhir. Mengenali perbedaan ini dapat membantu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi saat ini dan cakrawala masa depan dalam penelitian. Tujuan dari penelitian ini termasuk mengidentifikasi dan mengkategorikan pendekatan dominan terhadap arsitektur vernakular. Metode penelitian yang diguna… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(9 citation statements)
references
References 33 publications
(28 reference statements)
0
6
0
1
Order By: Relevance
“…Yang sampai saat ini masih berlaku, ada pepatah tua : "Bahasa menunjukkan bangsa", "Arsitektur menunjukkan Bangsa" menjadi hukum besi, yang apabila diabaikan, akan berbalik menjatuhkan citra bangsa itu sendiri. Gagasan Arsitektur Digital Neo vernakular bagi Indonesia lalu menjadi Arsitektur Digital Neo-Nusantara, sangatlah tepat, menjawab "Zeitgeist", Jiwa-zaman [18,19,20] sebagai sebuah kemutakhiran , merupakan potret dan citra keberadaan Indonesia yang bersatu, bergerak bersama, Bhinneka Tunggal Ika masa-kini, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Ekonomi-Kreatif yang merupakan masa-depan Ekonomi Indonesia yang penuh harapan.…”
Section: Proses Digitalisasiunclassified
“…Yang sampai saat ini masih berlaku, ada pepatah tua : "Bahasa menunjukkan bangsa", "Arsitektur menunjukkan Bangsa" menjadi hukum besi, yang apabila diabaikan, akan berbalik menjatuhkan citra bangsa itu sendiri. Gagasan Arsitektur Digital Neo vernakular bagi Indonesia lalu menjadi Arsitektur Digital Neo-Nusantara, sangatlah tepat, menjawab "Zeitgeist", Jiwa-zaman [18,19,20] sebagai sebuah kemutakhiran , merupakan potret dan citra keberadaan Indonesia yang bersatu, bergerak bersama, Bhinneka Tunggal Ika masa-kini, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Ekonomi-Kreatif yang merupakan masa-depan Ekonomi Indonesia yang penuh harapan.…”
Section: Proses Digitalisasiunclassified
“…Whilst the role of the environmental context in the design choices can hardly be denied, it is not sufficient to explain the houses forms because quite different forms are produced in same conditions and similar forms are produced in far different physical conditions (Rapoport, 1969). This critic of the physical determinist view suggests the importance of other causes (Asadpour, 2020;Walker, 2001) among which religion and beliefs. Indeed, for instance, Bernard Rudofsky expressed the influence of the sacred in such terms: "In societies where food is looked upon as a divine gift rather than an industrial product, the architecture of granaries is solemn" (Rudofsky, 1964).…”
Section: The Study Of Vernacular Architecturementioning
confidence: 99%
“…Giuseppe Pagano was the first to find a name for vernacular architecture and called it spontaneous architecture", not in a random but in a natural sense, but Paul Oliver was one of the first scholars to devote much time to research on vernacular architecture. Oliver's definition of vernacular architecture encompasses a variety of meanings; from constructions built or adapted by people to their daily needs in any time and place, to more limited definitions of traditional mansions, pre-industrial and hand-built structures [6]. Vernacular architecture is built in accordance with the natural environment (geography, topography, site, climate, local building materials, labor experience, and building techniques), fulfilling people's physical, economic, social, and cultural norms [7].…”
Section: Vernacular Architecturementioning
confidence: 99%