Bir pletok merupakan minuman diwariskan secara turun-menurun oleh masyarakat Betawi. Bir pletok muncul pada saat masa penjajahan Belanda. Minuman ini terbuat dari campuran rempah seperti jahe, kayu manis, cengkeh, secang, kapulaga, merica, biji pala, cabe jawa, dan gula. Proses pembuatan bir pletok terdiri dari pemilihan bahan baku, pencucian, perebusan, penyaringan, dan pengemasan. Minuman ini berpotensi dikembangkan menjadi salah satu produk komersial unggulan. Inovasi peningkatan kualitas produk yang dapat dilakukan antara lain pengaturan rasa, komposisi rempah, tingkat kemanisan dan pengemasan. Selain itu, diversifikasi produk menjadi sediaan bubuk atau konsentrat juga diperlukan guna menjangkau pasar yang lebih luas. Bir pletok yang terbuat dari campuran rempah seperti jahe, kayu manis dan secang terbukti memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Oleh karena itu, minuman ini juga dapat menjadi kandidat menuman tradisional yang memiliki sifat fungsional bagi tubuh.