This research is motivated by the phenomenon of cyberbullying in adolescents. Cyberbullying has the potential to harm victims such as loss of self-confidence, depression and decreased performance. Therefore, this study aims to determine the behavior patterns of cyberbullying perpetrators and victims of adolescents in Jakarta. Cyberbullying behavior patterns in this study refers to the concept of Willard which classifies seven behaviors: flaming, online harassment, denigration, impersonation, outing and trickery, exclusion, and cyberstalking. This research has been conducted with descriptive research, by taking high school students in DKI Jakarta as sample. A total of 400 students have been chosen by using multistage random sampling. Data was collected through a questionnaire and measured using the Student Assessment Survey (SAS). The results showed the involvement of students as perpetrators and victims of cyberbullying. Behavior that tends to be used by students as cyberbullying is denigration (77.2%), harassment (74%), and flaming (70%). While students who are victims of cyberbullying, the treatment that tends to be experienced is denigration (79.2%), flaming (78.7%) and harassment (75.2). The results of this study suggest the need for strategies to prevent cyberbullying behavior by literacy using social media effectively.
AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi fenomena cyberbullying pada remaja. Cyberbullying berpotensi merugikan korban seperti kehilangan kepercayaan diri, depresi dan menurunnya prestasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku pelaku dan korban cyberbullying para remaja di Jakarta. Pola perilaku cyberbullying dalam penelitian ini mengacu pada konsep dari Willard yang mengklasifikasikan tujuh perilaku : flaming, online harassment, denigration, impersonation, outing and trickery, exclusion, cyberstalking. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif, mengambil sampel siswa SMA di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 400 siswa dengan menggunakan multistage random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan diukur dengan menggunakan Student Assessment Survey (SAS). Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan para siswa sebagai pelaku dan korban cyberbullying. Perilaku yang cenderung digunakan oleh para siswa sebagai pelaku cyberbullying adalah denigration (77.2%), harassment (74%), dan flaming (70%). Sedangkan siswa yang menjadi korban cyberbullying, perlakuan yang cenderung dialami adalah denigration (79.2%), flaming (78.7%) dan harassment (75.2%). Hasil penelitian ini menyarankan perlunya strategi pencegahan perilaku cyberbullying dengan literasi menggunakan media sosial secara efektif.