Concept of Justice in Polygamy from Mohammad Quraish Sihab Perspective

Analisis Potensi dan Permasalahan Pariwisata Berbasis Community-Based Tourism di Wilayah Jolosutro, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

“…Menurut folklore yang berkembang serta mengutip cerita sejarah yang ditulis oleh Shomad & Abidin (2009), perjalanan Ki Cokrojoyo menuntut ilmu dimulai ketika beliau merasa gundah dan membutuhkan guru yang dapat membimbingnya. Kemudian beliau memutuskan untuk berkelana untuk menenangkan hatinya.…”

“…Hal ini karena beliau merasa daerah selatan Jawa masih kekurangan ulama untuk mengajarkan agama (Nurfaizah & Suranta, 2022). Selain itu, Sunan Kalijaga juga memberikan nama pengganti bagi Ki Cokrojoyo, yakni menjadi Kyai Muhammad (Shomad & Abidin, 2009). Namun, masyarakat sekitar lebih mengenalnya sebagai Sunan Geseng karena fitur tubuhnya yang demikian.…”

“…Pada saat upacara berlangsung banyak tamu yang datang, termasuk dari Keraton Yogyakarta. Dalam rangka menjamu tamu dari Keraton, masyarakat menghidangkan makanan berupa ketupat beserta lauk pauknya (Shomad & Abidin, 2009).…”

“…Hidangan ketupat dipilih sejak dulu karena berkaitan dengan makanan syukuran yang dihidangkan oleh Nyi Cokrojoyo atau istri Sunan Geseng ketika Sang Sunan berhasil menjadi murid Sunan Kalijaga. Selain itu, ketupat juga dimaknai sebagai laku papat atau empat perilaku yang terdiri dari: 1) Lebar atau selesai menjalankan ujian dan bertapa; 2) Luber atau melimpah dan memberi sedekah; 3) Lebur atau menyatu dan saling memaafkan; 4) Labur yang berarti cat dari gamping berwarna putih yang diartikan sebagai kesucian (Shomad & Abidin, 2009).…”