2022
DOI: 10.46799/jhs.v3i2.417
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Comparative Study Kinerja dengan Balanced Scorecard Puskesmas Terakreditasi & Terimplementasi ISO 9001: 2008 di Puskesmas Cilandak Timur & Pejaten Barat III

Abstract: Penelitian ini melakukan Comparative Study Kinerja dengan Balanced Scorecard di puskesmas terakreditasi dan terimplementasi ISO. Menggunakan metode mix method deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Perspektif keuangan kedua puskesmas kelurahan memiliki regulasi yang sama yaitu keuangan langsung dikelola oleh puskesmas kecamatan. Bauran pendapatan didapatkan dari pendapatan umum dan kapitasi jaminan kesehatan nasional (JKN), klaim langsung masuk kedalam rekening puskesmas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Semakin baik mutu Puskesmas, semakin tinggi pula akreditasi yang akan diberikan oleh pemerintah [17]. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian [13] bahwa terdapat korelasi antara status akreditasi Puskesmas dengan kategori tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, dan terakreditasi madya terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan, menunjukkan bahwa puskesmas dengan kategori status akreditasi yang lebih tinggi akan cenderung memberikan kualitas pelayanan yang baik pula, sehingga pasien akan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diterima di puskesmas tersebut [18]. Hal serupa juga disebutkan dalam penelitian [19] yang menyebutkan bahwa dengan adanya kebijakan akreditasi seluruh Puskesmas membahas pentingnya melakukan perubahan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Semakin baik mutu Puskesmas, semakin tinggi pula akreditasi yang akan diberikan oleh pemerintah [17]. Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian [13] bahwa terdapat korelasi antara status akreditasi Puskesmas dengan kategori tidak terakreditasi, terakreditasi dasar, dan terakreditasi madya terhadap tingkat kepuasan pasien rawat jalan, menunjukkan bahwa puskesmas dengan kategori status akreditasi yang lebih tinggi akan cenderung memberikan kualitas pelayanan yang baik pula, sehingga pasien akan puas terhadap pelayanan kesehatan yang diterima di puskesmas tersebut [18]. Hal serupa juga disebutkan dalam penelitian [19] yang menyebutkan bahwa dengan adanya kebijakan akreditasi seluruh Puskesmas membahas pentingnya melakukan perubahan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kepuasan petugas dalam memberikan pelayanan memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu semua petugas merasa sangat puas. Hal ini dikarenakan menurut responden sebagai petugas yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada pasien sesuai dengan kompetensinya, hal ini dinilai berdasarkan kepuasan, kemampuan, motivasi, pendidikan dan pelatihan, retensi, dan kapabilitas sistem informasi (13).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Pada faktor kerja sama tim, ditemukan adanya kesenjangan yaitu masih adanya beberapa orang yang merupakan bagian dari tim yang merasa bahwa kontribusi yang diberikan masih kurang dan perasaan tidak penting untuk pelayanan (18). Untuk faktor Kesesuaian antara Pegawai degan Pekerjaan, juga ditemukan adanya kesenjangan, yaitu masih ada pegawai yang tidak nyaman dengan pekerjaannya karena perbedaan usia yang cukup jauh dengan rekan kerja dan tidak adanya kejelasan rantai komando dan masih adanya pegawai yang mengundurkan diri dari unit karena di tempat lain menjanjikan lebih (13).…”
Section: Pembahasanunclassified