Community Empowerment Program in Overcoming the Problem of Disease in Tomajiko Kelurahan, Pulau Hiri District

Patilaiya, Hairudin La; Ishak, Sitti Nurhidayanti

doi:10.21009/jpmm.005.2.02

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 5 publications

(5 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…PHBS tidaklah sulit apalagi jika ditanamkan sejak dini dan dapat dimulai dari lingkungan rumah tangga dan di tingkat pendidikan dasar (Rahman & Musiana, 2021). Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat dapat terhindar dari berbagai penyakit (Patilaiya & Ishak, 2021). Namun, beberapa kalangan masyarakat sulit untuk menerapkan PHBS karena pengetahuan yang terbatas dan berada pada garis kemiskinan (Iriani et al, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Permainan Edukatif sebagai Sarana Peningkatan Pengetahuan, Sikap serta PHBS Siswa SDN 26 Kelurahan Gambesi Kota Ternate

Ishak

Patilaiya

Miranda

et al. 2022

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang masih menghadapi berbagai permasalahan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah kebiasaan berperilaku bersih dan menjaga kesehatan. Menurut WHO masalah kebersihan dan kesehatan, Indonesia masih dibawah negara-negara tetangga seperti Singapura dengan score 85, Brunai Darussalam 78, dan Malaysia 69, sedangkan Indonesia hanya memiliki score 60 yang berada di posisi keempat negara Asean berdasarkan indeks Sustainable Development Goals (SDGs). Kondisi ini dikarenakan kesadaran melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) belum massif dipraktekkan oleh masyarakat di Indonesia. Suatu upaya yang dilakukan dalam penanggulangan permasalahan ini adalah dengan menanamkan PHBS pada anak usia sekolah dasar agar mereka terbiasa dengan perilaku tersebut secara berkelanjutan sampai dewasa nanti. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberi nilai tambah dan pengalaman bagi pihak sekolah dan siswa-siswi dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan yang dilakukan di SDN 26 Kelurahan Gambesi kota Ternate ini berupa penyuluhan dan permainan edukatif kepada siswa-siswi sekolah dasar agar PHBS dapat dipraktekkan didalam akitifitas sehari-hari, baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Hasil program ini berhasil membangkitkan semangat dan memberikan motivasi bagi siswa-siswi dan juga pihak sekolah SDN 26 Kelurahan Gambesi kota Ternate karena pihak sekolah sangat terbantu dengan metode baru yang ditawarkan tim pengabdian sehingga para siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, program ini telah berhasil membuat para siswa lebih memperhatikan PHBS untuk menjaga kesehatan individu dan juga lingkungan sekitar. Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh tim pengabdian berupa diskusi dengan para siswa dan pihak sekolah pasca pelaksanaan program yang menunjukkan pemahaman siswa tentang PHBS dan dikonfirmasi oleh pihak sekolah setelah sepekan pelaksanaan program.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Permainan Edukatif sebagai Sarana Peningkatan Pengetahuan, Sikap serta PHBS Siswa SDN 26 Kelurahan Gambesi Kota Ternate

Ishak

Patilaiya

Miranda

et al. 2022

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kesadaran masyarakat untuk berdaya dapat diwujudkan melalui peran aktif selama kegiatan pemberdayaan yang dilakukan (Siswanti et al, 2016;Pramono et al, 2020;Marwan, 2022) perguruan tinggi dan mitra strategi kegiatan yaitu perusahaan jamu. Kemitraan dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk melakukan pemberdayaan desa yang dapat berkelanjutan (Firdaus & Riyanto, 2016;Patilaiya & Ishak, 2021;Zakiy, 2021). Masyarakat Desa Gogik tidak lagi sendiri dalam program pemberdayaan karena telah ada pihak perguruan tinggi dan mitra perusahaan jamu yang menjalankan program secara berkelanjutan.…”

Section: Gambar 3 Keaktifan Masyarakat Dalam Tiga Kali Sosialisasiunclassified

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Konservasi Tanaman Obat untuk Menunjang Penyediaan Bahan Baku Produksi Jamu Tradisional

Parmin

Rusilowati

Rahayu

2022

jmp

View full text Add to dashboard Cite

The Gogik Village Government has a medicinal plant conservation program that involves the community in cultivating various types of medicinal plants. Yards and gardens have been utilized to grow medicinal plants but there is no sustainability to products in the form of traditional herbal medicine. The purpose of the activity is to empower the community through the conservation of medicinal plants which are the local advantages of the village. Service activities use participatory methods in community empowerment. The participatory method used is environmental scanning which is an integral part of the process of empowering the community through building self-reliance with the strength of resources and products. The results of the activity found that there were five types of village superior medicinal plants. The community is actively involved starting from preparing the land, planting, caring for, and processing it into traditional herbal medicine. The conclusion is that Gogik Village community empowerment activities have been built from the awareness of the advantages of the natural potential. The development of local advantages through the conservation of herbal plants has provided real experience for the community to be more competitive.

show abstract

Community Empowerment Program in Overcoming the Problem of Disease in Tomajiko Kelurahan, Pulau Hiri District

Cited by 2 publications

References 5 publications

Permainan Edukatif sebagai Sarana Peningkatan Pengetahuan, Sikap serta PHBS Siswa SDN 26 Kelurahan Gambesi Kota Ternate

Permainan Edukatif sebagai Sarana Peningkatan Pengetahuan, Sikap serta PHBS Siswa SDN 26 Kelurahan Gambesi Kota Ternate

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Konservasi Tanaman Obat untuk Menunjang Penyediaan Bahan Baku Produksi Jamu Tradisional

Contact Info

Product

Resources

About