BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI PERCONTOHAN DAN UNIT USAHA BUDIDAYA JAMUR (UUBJ) DI UNIVERSITAS CENDERAWASIH

Abstract

Usaha jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) di Papua merupakan “bisnis baru” yang sangat menjanjikan. Unit Usaha Budidaya Jamur (UUBJ) yang merupakan implementasi program PPUPIK Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih (Uncen) telah merintis budidaya jamur tiram sejak tahun 2016. Jamur segar yang dihasilkan 15 kg per minggu dengan harga Rp. 70.000,-/kg. Selain sebagai profit, UUBJ juga menjadi sarana pembelajaran bisnis (wirausaha) bagi mahasiswa, alumni dan kelompok masyarakat. Solusi atau teknologi untuk menumbuhkan dan membentuk jiwa kewirausahaan adalah Entrepreunership Capacity Building (ECB) dan Participatory Action Learning System (PALS). Unit ini telah menghasilkan 5 orang entrepreuner baru di bidang usaha jamur tiram putih yang berasal dari mahasiswa dan alumni.

Pengembangan Home Industry Jamur Tiram Bagi Kesejahteraan Masyarakat Desa Gembonganmekar Kabupaten Cirebon Perspektif Maslahah Mursalah

“…Jamur tiram sangat mudah dibudidayakan hal ini mengingat bahan bakunya mudah diperoleh, harganya murah, jamur mudah beradaptasi dan tidak mengenal musim panen. 13 Jamur tiram tidak memiliki crolofil sehingga ia harus memenuhi kebutuhan energinya tidak melalui fotosintesis pada daun. Jamur bisa hidup secara parasit pada suatu makhluk hidup maupun saprofitik pada sisa makhluk hidup lain yang telah mati misalnya sampah atau serbuk kayu.…”

“…Habitat asli jamur adalah pada dataran tinggi, suhu dan kelembaban udara pun perlu diperhatikan dengan baik. 18 Jamur tiram memerlukan suhu lokasi 30-32ᵒC, suhu optimum ruang 22-28ᵒC, dan kelembaban ruang pH media yang umumnya mengarah keasam dengan kadar air media sekitar 60%. 19 Media tanam (baglog) memerlukan proses strerilisasi.…”

Pelatihan Pengolahan Jamur Tiram untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pendapatan Petani Jamur di Desa Tanjung Sangalang

“…Tubuh buah jamur ini memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe atau stalk). Pileus berbentuk mirip cangkang tiram berukuran 5-15 cm dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti insang berwarna putih dan lunak, tangkainya sekitar 2-6cm (Achmad et al 2011;Dimawarnita & Perwitasari 2017;Agustini et al 2018). Setiap 100 g berat kering jamur tiram putih memiliki kandungan nutrisi sebesar 128 kalori, protein sebesar 16 g, lemak sebesar 0,9 g, karbohidrat sebesar 64,6 mg, kalsium sebesar 51 mg, zat besi sebesar 6,7 mg, vitamin sebesar B 0,1 mg (Umniyatie et al 2013;Usdyana et al 2018).…”

Pelatihan Peningkatan Produksi Jamur Tiram Putih di Desa Kandangmas Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

“…Jamur tiram putih merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat dan juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya yang mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun serta tidak memerlukan lahan yang luas (Agustini et al 2018). Produk jamur tiram putih di dunia menduduki peringkat kedua setelah jamur kancing, namun demikian produksi jamur tiram di Indonesia hanya mampu memenuhi 50% dari permintaan pasar dalam negeri, belum termasuk permintaan pasar luar negeri (Nugraha, 2015).…”