2020
DOI: 10.14710/jnc.v9i1.24647
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Asupan Mikronutrien Dan Riwayat Penyakit Infeksi Pada Balita Stunting Di Uptd Puskesmas Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi

Abstract: Latar belakang: Anak stunting beresiko mudah sakit, untuk itu diperlukan asupan zat gizi yang dapat meningkatkan respon imun tubuh agar dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya. Zat gizi tersebut bisa didapatkan dalam vitamin dan mineral yang seimbang;Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan mikronutrien dengan riwayat penyakit infeksi pada balita stunting;Metode: : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional di UPTD Puskesamas Limbangan Sukaraja Sukabumi, jumlah sampel 74 balita stunting usia 12-… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Begitu pula pada asupan kalsium dan fosfor, prevalensi stunting pada kelompok asupan rendah, lebih besar 2,29 kali daripada kelompok asupan fosfor cukup.26 Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat hubungan antara asupan minronutrien (vitamin A, Vitamin C, zat besi, zinc dan tembaga) dengan riwayat penyakit infeksi pada balita stunting. 23 Beberapa penelitian menjelaskan besarnya risiko yang dihadapi balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi mengalami stunting, Penelitian yang dilaksanakan oleh Subroto T dkk, menyatakan bahwa anak yang pernah memiliki riwayat infeksi akan 3 kali beresiko mengalami stunting.10 penelitian yang dilakukan oleh Dewi NT dkk, bahwa anak baduta yang memiliki penyakit infeksi dalam 3 bulan terakhir 3,071 kali lebih besar berisiko mengalami stunting dibandingkan dengan baduta yang tidak mengalami penyakit infeksi (15) Sedangkan penelitian yang dilaksanakan oleh Kusumawati E dkk, menyatakan bahwa anak yang sering menderita penyakit infeksi berisiko mengalami stunting 8,28 kali lebih besar dibandingkan anak sehat (14).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Begitu pula pada asupan kalsium dan fosfor, prevalensi stunting pada kelompok asupan rendah, lebih besar 2,29 kali daripada kelompok asupan fosfor cukup.26 Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat hubungan antara asupan minronutrien (vitamin A, Vitamin C, zat besi, zinc dan tembaga) dengan riwayat penyakit infeksi pada balita stunting. 23 Beberapa penelitian menjelaskan besarnya risiko yang dihadapi balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi mengalami stunting, Penelitian yang dilaksanakan oleh Subroto T dkk, menyatakan bahwa anak yang pernah memiliki riwayat infeksi akan 3 kali beresiko mengalami stunting.10 penelitian yang dilakukan oleh Dewi NT dkk, bahwa anak baduta yang memiliki penyakit infeksi dalam 3 bulan terakhir 3,071 kali lebih besar berisiko mengalami stunting dibandingkan dengan baduta yang tidak mengalami penyakit infeksi (15) Sedangkan penelitian yang dilaksanakan oleh Kusumawati E dkk, menyatakan bahwa anak yang sering menderita penyakit infeksi berisiko mengalami stunting 8,28 kali lebih besar dibandingkan anak sehat (14).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Kekurangan makronutrisi dan mikronutrisi berpengaruh terhadap terjadinya stunting (Asiah, 2020). Beberapa penelitian membuktikan bahwa asupan energi, protein, kalsium dan fosfor secara signifikan lebih rendah pada anak stunting dibandingkan anak tidak stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Begitu pula pada asupan kalsium dan fosfor, prevalensi stunting pada kelompok asupan rendah, lebih besar 2,29 kali daripada kelompok asupan fosfor cukup (Sari, 2016). Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat hubungan antara asupan minronutrien (vitamin A, Vitamin C, zat besi, zinc dan tembaga) dengan riwayat penyakit infeksi pada balita stunting (Asiah, 2020). Efek gabungan dan interaksi antara infeksi, faktor lingkungan dan malnutrisi merupakan faktor penentu stunting.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Zat gizi mikro sangat penting untuk pertumbuhan fisik, kematangan seksual, perkembangan otak dan integritas fungsi sistem imun (Abd El-Maksoud et al, 2017). Kekurangan Asupan kalsium dan vitamin D selama periode pertumbuhan dapat menyebabkan rakhitis pada anak (Jones et al, 2017) Asupan vitamin A dan seng secara tidak langsung berpengaruh dalam system imun dan infeksi pada anak stunting (Asiah et al, 2020). Kekurangan konsumsi zat gizi makro seperti energi, protein maupun zat gizi mikro seperti seng, zat besi terutama pada masa pertumbuhan akan menganggu proses pertumbuhan seorang anak yang berdampak pada stunting (Rahmad & Miko, 2016), sehingga banyak faktor yang menyebabkan stunting seperti asupan zat gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama berakibat terhadap gangguan pertumbuhan.…”
Section: Pendahuluanunclassified