2018
DOI: 10.22435/blb.v14i1.303
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aspek Kekinian tentang Penelitian Demam Berdarah Dengue di Pulau Jawa dan Sekitarnya

Abstract: Incidence Rate/IR DHF in Indonesia 2015 to 2017 decreased 44.43%, although in 2016 there was an increase of 53.61% from incidence in 2015 (DHF IR per 100,000 population in 2015 until 2017 was 50,75;77,96; 22.55). Five subsystems related to DHF transmission are human, dengue virus, Aedes mosquito, physical and biological environment. Research on these five subsystems and various control efforts has been done in Indonesia. Literature review was used to discuss it in this article. Search area on the site ejournal… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 18 publications
(19 reference statements)
0
1
0
5
Order By: Relevance
“…di Kota Semarang berdasarkan endemisitas DBD menunjukkan bahwa pada daerah endemis, sporadis dan potensial persentase terbesar maya index ada pada kategori sedang. Maya index pada kategori tinggi sejalan dengan endemisitas DBD (Ikawati, 2018).…”
Section: Pola Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Waktuunclassified
“…di Kota Semarang berdasarkan endemisitas DBD menunjukkan bahwa pada daerah endemis, sporadis dan potensial persentase terbesar maya index ada pada kategori sedang. Maya index pada kategori tinggi sejalan dengan endemisitas DBD (Ikawati, 2018).…”
Section: Pola Penyakit Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Waktuunclassified
“…4 Upaya pengendalian DBD dilakukan untuk memutus interaksi manusia, virus, dan nyamuk. 5 Pengendalian vektor terpadu yang melibatkan masyarakat dan pemegang kebijakan merupakan pengendalian yang dinilai tepat digunakan untuk pengendalian penyakit tular vektor. 6,7 Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi endemis DBD di Indonesia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dengan demikian kasus DBD di Kota Tasikmalaya dapat dikatakan dalam batas aman, namun perlu diwaspadai pada bulan Februari karena berada tepat di garis median Hasil ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian kohort yang menyatakan kasus dengue tertinggi di Indonesia terjadi pada bulan Januari hingga Maret. 5 Berdasarkan hasil penelitian Rasmanto bahwa terdapat pola yang sama antara indeks curah hujan dengan kejadian DBD setiap tahunnya yakni pada triwulan pertama dan kedua menunjukkan peningkatan indeks curah hujan diikuti dengan kasus DBD yang tinggi dibandingkan triwulan ketiga dan keempat yang cenderung menurun. Meski terlihat tren kenaikan kasus DBD pada bulan-bulan tersebut dari tahun ke tahun selama 6 tahun polanya sama, namun saat ini perlu diwaspadai waktu kapanpun, mengingat saat ini penentuan musim-musim semakin tidak menentu antara musim hujan dan kemarau serta polanya semakin tidak beraturan.…”
Section: Pembahasan Pola Kasus Dbd Tahun 2012-2017 DI Wilayah Kota Tasikmalayaunclassified
“…Materi penularan transovarial dapat ditambahkan sebagai penguat pentingnya pelaksanaan PSN yang benar agar dapat memutus siklus hidup nyamuk. 37 Studi di Semarang tahun 2015 dan 2016 serta di Ekuador tahun 2014 menyebutkan bahwa penambahan materi pengendalian vektor dalam kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) masyarakat terbukti mampu mengurangi jumlah populasi vektor. [38][39][40] Upaya pengendalian jentik merupakan langkah awal pencegahan terbaik untuk tidak terjadinya peningkatan kasus DBD di Kabupaten Donggala.…”
Section: Pembahasanunclassified