Asosiasi Antara Attachment Styles Dalam Hubungan Romantis Pada Relationship Satisfaction (Kepuasaan Dalam Suatu Hubungan)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki asosiasi antara persepsi pengalaman masa kanak-kanak dengan orang tua, attachment styles (avoidant, anxious/ambivalent, dan security) dalam hubungan romantis, dan relationship satisfacation (kepuasaan dalam hubungan) dengan sampel dosen dan karyawan UBP Karawang yang telah menikah atau sedang menjalani hubungan romantis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh satu variabel indenpenden dengan variabel dependen. Dengan kata lain, peneliti bermaksud untuk melihat pengaruh variabel attachment styles dengan relationship satisfaction. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan dua kuesioner dengan skala likert, yaitu kuesioner Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R) dan relationship assessment scale. Tehnik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik regresi untuk menguji attachment styles terhadap relationship satisfaction. Dari hasil penelitian dengan menggunakan analsis korelasi multivariat dengan program SPSS 24 diperoleh nilai signifikan sebesar 0,009 dengan probabilitas (p) 0,000; karena p < 0,05, maka menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan arah positif antara attachment styles dengan relationship satisfaction. Sebagai tambahan, berikut dipaparkan hasil pengelompokkan hasil attachment style responden. Dari total 88 preponden, 50 orang diantaranya (57%) memiliki tipe fearful attachment style, 17 orang (19%) memiliki tipe dismissing attachment style, 11 orang (13%) memiliki tipe preocupied attachment style, dan 10 orang (11%) memiliki tipe secure attachment style. 
 
 Kata Kunci: attachment styles, relationship satisfication, romantic relationship, masa kanakkanak.

Hubungan antara Kecemburuan Romantis dengan Kepuasan Hubungan pada Emerging Adult yang Berpacaran

“…Sehingga dapat dijelaskan bahwa emotional jealousy yang tidak berkorelasi signifikan dengan kepuasan hubungan disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan hubungan. Faktor tersebut termasuk pola attachment insecure yang ditemukan berkorelasi negatif dengan kepuasan hubungan, mereka yang memiliki pola attachment ini dinilai mengalami kesulitan dalam menikmati hubungan yang dijalani, dikarenakan individu disibukkan oleh peningkatan konflik yang dirasakan sebagai ancaman terhadap hubungannya (Riza, 2018).…”

Peran Attachment terhadap Kepuasan Penikahan

“…Melalui dimensi anxiety dan avoidance yang Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diamond, Brimhall & Elliott (2018) menunjukan bahwa individu yang memiliki secure attachment akan merasakan kepuasan pernikahan yang lebih tinggi dibandingkan tipe lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Riza (2018) menunjukkan bahwa individu yang memiliki secure attachment akan menikmati kualitas hubungan yang intim, sedangkan individu yang memiliki insecure attachment tidak akan menikmati hubungan intim dan merasa tidak nyaman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Banse (2004) dan Ayenew (2016), kepuasan pernikahan dapat diprediksi dari attachment yang dimiliki oleh individu, attachment yang dimiliki oleh pasangan, dan interaksi di antara keduanya.…”