2018
DOI: 10.31266/at.v32i2.3020
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Aplikasi Kitosan Sebagai Zat Antibakteri Pada Kain Poliester-Selulosa Dengan Cara Modifikasi Gugus Poliester-Selulosa

Abstract: ABSTRAKPada penelitian terdahulu, aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa (kapas/rayon) dengan teknik perendaman disertai proses untuk oksidasi selulosa dengan periodat yang menghasilkan gugus aldehida, telah menghasilkan kain poliester-selulosa antibakteri. Pada penelitian ini aplikasi kitosan pada kain poliester-selulosa dilakukan melalui 2 tahap proses modifikasi gugus poliester-selulosa yaitu proses untuk menempelkan gugus amina dari alkilamina (dodesilamina) pada serat poliester dilanjutkan dengan p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 7 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sedangkan sebagai kain nonsandang, kain kapas banyak digunakan sebagai kain untuk tekstil interior maupun tekstil pada transportasi. 2,3 Sifat tahan api sering diperlukan pada kain kapas dalam berbagai penggunaannya, yaitu sebagai kain sandang bila digunakan untuk pakaian pekerja industri pertambangan, industri kimia bahkan pemadam kebakaran, serta sebagai kain non-sandang untuk tekstil interior dan tekstil pada alat transportasi sebagai kain jok. 3,4 untuk meningkatkan sifat tahan api pada produk tekstil digunakan senyawa yang bersifat tahan api, yang populer adalah yang berbasis halogen, akan tetapi senyawa tersebut bersifat korosif, dapat menimbulkan senyawa dioksin, karsinogen dan diduga memberikan produk samping berupa uap beracun HBr dan HCl.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sedangkan sebagai kain nonsandang, kain kapas banyak digunakan sebagai kain untuk tekstil interior maupun tekstil pada transportasi. 2,3 Sifat tahan api sering diperlukan pada kain kapas dalam berbagai penggunaannya, yaitu sebagai kain sandang bila digunakan untuk pakaian pekerja industri pertambangan, industri kimia bahkan pemadam kebakaran, serta sebagai kain non-sandang untuk tekstil interior dan tekstil pada alat transportasi sebagai kain jok. 3,4 untuk meningkatkan sifat tahan api pada produk tekstil digunakan senyawa yang bersifat tahan api, yang populer adalah yang berbasis halogen, akan tetapi senyawa tersebut bersifat korosif, dapat menimbulkan senyawa dioksin, karsinogen dan diduga memberikan produk samping berupa uap beracun HBr dan HCl.…”
Section: Pendahuluanunclassified