2014
DOI: 10.26418/positron.v4i2.8728
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Sifat Fisik dan Mekanik Papan Partikel Berbahan Dasar Sekam Padi

Abstract: AbstrakTelah dilakukan pembuatan papan patikel dari sekam padi dengan menggunakan perekat urea formaldehyde (UF). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik pada papan partikel. Pembuatan papan partikel menggunakan bahan baku sekam kasar dan sekam halus dengan perbandingan bahan baku 60 : 40, dan penambahan perekat urea formaldehyde (UF) dengan persentase berat perekat yang digunakan adalah 18%, 20%, dan 22%. Papan partikel kemudian dikempa dengan tekanan 25 kg/cm 2 pada suhu 140°C selam… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Witono dkk (2014), meneliti pengaruh alkalisasi dengan NaOH melalui perendaman selama 2 jam pada struktur komposit berpenguat serat alam (serat kelapa, serat pisang dan serat padi) berpenguat matriks empoxy resin. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh adalah pada papann komposit menggunakan serat kelapa sebesar 60,18 kg/cm 2 , sedangkan untuk serat padi sebesar 34,91 kg/cm 2 dan serat pelepah pisang sebesar 50,07 kg/cm 2 [5] Sulaiman dan Ahmad Fauzan (2018), meneliti tentang perbedaan temperatur cetakan 150 ℃, 160 ℃, 170 ℃, 180 ℃, dan 190 ℃dengan selama 15 menit, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata keteguhan lentur yang paling tinggi adalah 4443,441 kgf/cm 2 yaitu pada temperatur 190℃sedangkan nilai rata-rata keteguhan lentur yang paling rendah adalah 1135,205 kgf/cm 2 yaitu pada temperatur 160℃. Hal ini membuktikan bahwa temperatur dies sangat berpengaruh terhadap kekuatan mekanik papan komposit yang dihasilkan [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Witono dkk (2014), meneliti pengaruh alkalisasi dengan NaOH melalui perendaman selama 2 jam pada struktur komposit berpenguat serat alam (serat kelapa, serat pisang dan serat padi) berpenguat matriks empoxy resin. Kekuatan tarik tertinggi diperoleh adalah pada papann komposit menggunakan serat kelapa sebesar 60,18 kg/cm 2 , sedangkan untuk serat padi sebesar 34,91 kg/cm 2 dan serat pelepah pisang sebesar 50,07 kg/cm 2 [5] Sulaiman dan Ahmad Fauzan (2018), meneliti tentang perbedaan temperatur cetakan 150 ℃, 160 ℃, 170 ℃, 180 ℃, dan 190 ℃dengan selama 15 menit, hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata keteguhan lentur yang paling tinggi adalah 4443,441 kgf/cm 2 yaitu pada temperatur 190℃sedangkan nilai rata-rata keteguhan lentur yang paling rendah adalah 1135,205 kgf/cm 2 yaitu pada temperatur 160℃. Hal ini membuktikan bahwa temperatur dies sangat berpengaruh terhadap kekuatan mekanik papan komposit yang dihasilkan [6].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sementara hanya papan dengan waktu kempa 9 menit pada suhu 160°C yang tidak memenuhi SNI yang mensyaratkan kadar air maksimal 14%. Besarnya kandungan air dipengaruhi oleh kadar air bahan baku (Fauziah et al, 2014). Selain itu sifat partikel kayu yang higroskopis dan perekat yang juga bersifat menyerap air sehingga kadar air papan menjadi meningkat (Dompeipen et al, 2016).…”
Section: Kadar Airunclassified
“…The rice straw produced in one harvest can reach 12 -15 tons/ha [6]. As for the rice husk produced as much as 20 -22% of the total rice produced, which if calculated can reach 16.62 million tons of rice husk [7]. The utilization of rice straw and rice husks is not maximized, so they are only considered agricultural waste without usability.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%