Analisis Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan lini terdepan dalam promosi kesehatan dan wajib dilaksanakan oleh seluruh puskesmas. KepMenKes no 128/MenKes/SK/2/2004, Dinas Kesehatan bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan masyarakat, salah satu fungsi peran puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat dengan strategi kemitraan dengan kelompok masyarakat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan di Kota Pekanbaru.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei.Sampel penelitian adalah sepuluh puskesmas di Kota Pekanbaru, pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner, catatan program dan data sekunder dari profil Puskesmas.Hasilnya dari delapan Organisasi Masyarakat, untuk Posyandu seluruh Puskesmas sudah dilaksanakan. Gambaran aspek pemberdayaan masyarakat di Kota Pekanbaru yang terdiri dari (3 aspek) : keaktifan tokoh masyarakat, ketersediaan organisasi kemasyarakatan dan UKBM, pemanfaatan sarana dan material dari masyarakat sudah terlaksana secara optimal. Namun, pada 4 aspek, yaitu ketersediaan dana masyarakat, penggunaan pengetahuan masyarakat, teknologi dari masyarakat, dan pembuatan keputusan oleh masyarakat belum terlaksana seluruhnya. Masih banyak kegiatan organisasi dan UKBM yang tidak berjalan optimal kecuali posyandu aktif. UKBM polindes masih sangat sedikit dilakukan di wilayah kerja puskesmas di Kota Pekanbaru. Keterkaitan pelaksanaan fungsi pemberdayaan oleh puskesmas dengan sumber daya dan proses manajerial puskesmas sudah dalam kategori baik. Sedangkan pada ketersediaan jejaring dan organisasi termasuk kategori cukup

The Role of Volunteers in Improving Services in Elderly Integrated Service Centers

“…3,4 The role of cadres as good community activists in terms of active cadres attending meetings with village leaders to discuss technical issues and the problem of funding elderly integrated service centre and active cadres to mobilize the presence of the elderly through announcements on the forum and conducting pickup in elderly homes, this is because the village officials are a very open dialogue with cadres and Edy Soesanto / The Role of Volunteers in Improving Services in Elderly Integrated Service Centers successful organizing in community empowerment. 5,6 While those who are not active in the case of cadres do not actively go to the homes of residents to move the elderly to the elderly integrated service centre and cadres do not actively evaluate the elderly who have not been present for the elderly integrated service centre, this is because the number of elderly people is not matched by the number of cadres. 7 The role of cadres as providers of health promotion has a balanced value while its role is only half of the active cadres who want to apply their knowledge in counselling and in conducting counselling following SAP training on health promotion received by cadres, namely providing leaflets, providing props, practising teaching aids the elderly asked at the end of the session and evaluated the understanding of the elderly.…”

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kesehatan Melalui Pelatihan Pembuatan Simplisia Kering Untuk Mengendalikan Resiko Faktor Komorbid Covid-19

“…Selanjutnya Dinas Kesehatan sebagai bagian dari pemerintahan harus menyiapkan berbagai metode dan perencanaan yang dapat memastikan setiap masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan sekaligus mampu mengupayakan peningkatan derajat kesehatan masingmasing. Dilain pihak, masyarakat juga dituntut untuk mampu menerima setiap informasi yang disampaikan terutama yang bermanfaat bagi derajat kesehatan mereka, mampu mengakses berbagai fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi serta mampu mengupakan terjadinya peningkatan derajat kesehatan secara mandiri (Restuastuti et al, 2017).…”

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Wanita Usia Subur Tentang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

“…Pemahaman ini membuat mereka menyadari dan berusaha meningkatkan kesehatannya. 18 Hasil penelitian Trapsilowati menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian vektor demam berdarah dengue (DBD) dapat memberikan perbedaan yang signifikan terhadap meningkatnya pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai DBD, meskipun peningkatan praktik tidak signifikan. 19…”