Analisis Pemangku Kepentingan Destinasi Pariwisata Dieng Plateau Jawa Tengah

Abstract

Eksistensi stakeholder memiliki peran penting untuk implementasi kebijakan pariwisata Dataran Tinggi Dieng. Pandangan ini cukup rasional sebab pariwisata merupakan industri yang mungkin berjalan bila didukung stakeholder terkait lainnya. Disinilah letak strategis stakeholder pariwisata, termasuk dalam rangka mendorong pengelolaan pariwisata Dieng Plateau sebagai destinasi unggulan Jawa Tengah. Adanya Peraturan pemerintah No.50/2011 tentang RIPPARNAS menetapkan kawasan pariwisata Dieng dan sekitarnya sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) menegaskan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam pengelolaan destinasi. Lebih lanjut, artikel ini disusun dengan tujuan menganalisis stakeholder yang dipandang memiliki kepentingan dan pengaruh dalam pengelolaan pariwisata Dataran Tinggi Dieng. Analisis yang dijalankan untuk mengindentifikasi stakeholder, menganalisis keterlibatan stakeholder, mengkategorisasikan stakeholder, dan menganalisis hubungan antar stakeholder dengan melihat aspek komunikasi, koordinasi, dan kerjasama (3K). Hasil analisis memperlihatkan, terdapat lima stakeholder termasuk dalam kelompok subjects dan context setters, sepuluh stakeholder termasuk dalam kelompok key players, dan tiga belas stakeholder termasuk dalam kelompok crowds. Analisis keterlibatannya, hanya enam stakeholder yang dipandang memiliki keterlibatan kuat untuk menetapkan kebijakan, memberikan dukungan pendanaan, penelitian ataupun advokasi, memberikan fasilitas teknologi/pelatihan, dan konservasi/pemeliharaan infrastruktur. Ke depannya, stakeholder yang terlibat pengelolaan pariwisata Dieng Plateau perlu memperkuat dimensi struktural ataupun nonstruktural.

Stakeholder Analysis in Tourism Development Bintan Regency During the Pandemic COVID-19

“…However, previous research on stakeholder analysis only focused on the communication aspect, coordination aspect and cooperation aspect in the management of tourism in the involvement that has an important role (Raharjana et al, 2019). Then, the analysis of stakeholders in the tourism sector must strengthen cooperative relations such as coordinating, networking, good collaboration between stakeholders, thereby avoiding conflicts of interest and making it easier to determine who should be involved with existing developments and who needs improvement so that development becomes easier to implement in the tourism sector (Putri & Santoso, 2020).…”