Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat mengangkat kemajuan pendidikan di sekolah, pengembangan pendidikan dalam ilmu Matematika berbasis etnomatematika bisa dimulai dengan mengidentifikasi objek-objek etnomatematika. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi pada penyelesaiannya. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diperoleh hasil bahwa makam ini ditemukan pada abad ke-7 Masehi yang mana sebagai bukti penyebaran agama islam pertama kali ke Indonesia. Keberadaan Makam Papan Tinggi ini sudah lama ada, sejak 1990 sebelum masyarakat Desa Pananggahan menjadikan Makam Papan Tinggi sebagai tempat wisata dengan tujuan berziarah, di lingkungan makam ini terdapat unsur etnomatematika di dalamnya seperti anak tangga yang berbentuk balok dengan jumlah kurang dari 1000 anak tangga, makam yang berbentuk persegi panjang dengan panjang lebih dari 7 m, lokasi makam yang berada di bukit sejauh lebih kurang 3000 m dari permukaan air laut dan batu nisan yang memiliki bentuk seperti bangun datar dengan tinggi lebih dari 2 m. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan matematika dengan peninggalan sejarah (etnomatematika) pada Makam Papan Tinggi yang terletak di Barus, Tapanuli Tengah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui etnomatematika pada Makam Papan Tinggi ini dapat ditemukan konsep matematika khususnya konsep bangun datar dan bangun ruang.