ABSTRAKKehilangan gigi dilaporkan berhubungan dengan penyakit Alzheimer dan demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi dengan fungsi kognisi dan fungsi memori yang diperiksa menggunakan lembar MMSE (mini mental state examination) pada lansia di Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW) Senjarawi Kota Bandung. Metode penelitian menggunakan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel concecutive sampling. Sampel penelitian dipilih sesuai kriteria inklusi meliputi sehat sik (yang ditandai dengan dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri) dan mampu berkomunikasi dengan baik, usia minimal 60 tahun, dan mandiri. Hasil pemeriksaan pada 19 orang lansia yang terdiri dari 12 orang wanita dan 7 orang laki-laki menemukan karakteristik subjek penelitian pada kelompok penurunan fungsi kognisi dan penurunan fungsi memori yaitu usia rata-rata (75,89; 76,32), tingkat pendidikan SD (66,7%; 77,8%), jenis kelamin perempuan (41,7%; 66,7%), aktivitas sik berupa olahraga ringan (50%; 66,7%) dan penyakit yang diderita berupa hipertensi (58,3%; 75%), penyakit muskuloskeletal (50%; 75%). Melalui uji Pearson chi square tidak terlihat hubungan yang signi kan antara kehilangan gigi dengan fungsi kognisi p = 1,318 (p>0,05). Begitu pula melalui uji Pearson chi square, p= 0,333 (p>0,05) dapat dijelaskan bahwa tidak terlihat hubungan yang signi kan antara kehilangan gigi dengan fungsi memori. Simpulan terdapat kecenderungan penurunan fungsi kognisi dan fungsi memori pada kehilangan gigi, namun hal ini secara statistik tidak terlihat korelasi yang signi kan. Penelitian lanjutan diperlukan dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga diperoleh data yang homogen dan terdistribusi dengan baik.